Mau Jadi Pembicara Hebat? Ini 6 Trik Ampuh Jago Public Speaking untuk Pemula
Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:20 WIB
Intonasi dalam public speaking memiliki pengaruh yang besar. Jadi, lakukanlah latihan membaca dan berbicara dengan nada deklaratif yang nantinya akan melatih pula otot-otot vokal. Tegas tidak berarti terdengar marah atau agresif, akan tetapi ketegasan adalah mengomunikasikan kepastian.
Pernahkah kamu bertemu seorang pembicara yang asyik sendiri dan menghiraukan audiensnya? Tentu, pasti pernah ada. Hal tersebut akan terasa sangat membosankan, bukan?
Maka dari itu, saat kamu menjadi seorang public speaker jangan lupa untuk selalu melibatkan audiens dan hindari penyampaian informasi satu arah. Bagaimana cara melibatkan audiens?
Berikan jeda dari setiap pemaparan, kemudian coba ajukan pertanyaan yang merujuk pada hal-hal yang telah kamu sampaikan. Tidak perlu terkesan formal, perhatikanlah dengan bijaksana peluang-peluang untuk terlibat dalam dialog dengan audiensmu.
Untuk membuat orang lain terpengaruh dengan apa yang kita sampaikan, terkadang kita perlu memasukkan cerita yang juga bermakna sama. Tidak perlu mengarang cerita yang sempurna. Cukup memberikan cerita yang sederhana, akan tetapi dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh audiens.
Manusia memiliki dua bagian otak yang perlu dipuaskan. Jika otak kanan akan dimenangkan dengan cerita, maka otak kiri perlu dimenangkan dengan fakta. Sebagai seorang public speaker, kamu perlu memberikan pendekatan komunikasi yang seimbang. Sehingga isi pembicaraan kamu juga bisa diterima oleh audiens.
3. Selalu Melibatkan Audiens
Pernahkah kamu bertemu seorang pembicara yang asyik sendiri dan menghiraukan audiensnya? Tentu, pasti pernah ada. Hal tersebut akan terasa sangat membosankan, bukan?
Maka dari itu, saat kamu menjadi seorang public speaker jangan lupa untuk selalu melibatkan audiens dan hindari penyampaian informasi satu arah. Bagaimana cara melibatkan audiens?
Berikan jeda dari setiap pemaparan, kemudian coba ajukan pertanyaan yang merujuk pada hal-hal yang telah kamu sampaikan. Tidak perlu terkesan formal, perhatikanlah dengan bijaksana peluang-peluang untuk terlibat dalam dialog dengan audiensmu.
4. Selalu Membawakan Cerita
Untuk membuat orang lain terpengaruh dengan apa yang kita sampaikan, terkadang kita perlu memasukkan cerita yang juga bermakna sama. Tidak perlu mengarang cerita yang sempurna. Cukup memberikan cerita yang sederhana, akan tetapi dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh audiens.
5. Gunakan Bukti Nyata
Manusia memiliki dua bagian otak yang perlu dipuaskan. Jika otak kanan akan dimenangkan dengan cerita, maka otak kiri perlu dimenangkan dengan fakta. Sebagai seorang public speaker, kamu perlu memberikan pendekatan komunikasi yang seimbang. Sehingga isi pembicaraan kamu juga bisa diterima oleh audiens.
6. Jadilah Diri Sendiri
tulis komentar anda