Tingkatkan Kualitas SDM, UNS Komitmen Perbanyak Jumlah Guru Besar
Selasa, 16 Januari 2024 - 17:37 WIB
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus berupaya meningkatkan jumlah Guru Besar . Pengabdian intelektualitas Guru Besar diharapkan mampu membangun jembatan antara disiplin ilmu dengan kemajuan masyarakat.
“Kesuksesan meningkatkan jumlah Guru Besar atau Profesor merupakan komitmen UNS yang secara berkelanjutan menargetkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,” kata Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho usai mengukuhkan 4 Guru Besar baru di Auditorium GPH Haryo Mataram, Selasa (16/1/2024).
Dikatakannya, para Guru Besar usai dikukuhkan akan mempertaruhkan nama dan marwah keilmuannya. Pengabdian intelektualitasnya pun diharapkan mampu membangun jembatan antara disiplin ilmu dengan kemajuan masyarakat.
Baca juga: Leni Sophia Dikukuhkan sebagai Guru Besar Wanita Pertama Bidang Geodesi Fisis di Indonesia
Menghadapi dinamika global yang terjadi saat ini, keilmuan harus mampu membumi dan tanggap serta responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Kesigapan ilmu pengetahuan terutama dalam menghadapi era dengan karakter ketidakpastianya, menuntut adanya fleksibililitas dan cara pandang yang transdisipliner.
Inilah tantangan berat bagi para Guru Besar jika ingin tetap eksis di tingkat global. Berpikir kritis, kreatif dan produktif dalam berkarya di ruang akademik saat ini, tidak bisa lagi dilakukan secara sendirian.
Seorang Profesor yang identik dengan ilmuwan dan cendekiawan, seyogyanya harus mulai keluar dari zona nyamannya, dan tidak perlu merasa khawatir ilmunya tercemar dari ilmu lain.
Saat dunia terus tumbuh dan berkembang, di saat itupula dibutuhkan kehadiran sosok intelektual yang sanggup bersinergi, berkolaborasi dan saling berbagi ilmu dalam mencari solusi dari sebuah permasalahan bangsa secara komprehensif.
Baca juga: Wiwiek Hendrowati Jadi Profesor Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS
“Kesuksesan meningkatkan jumlah Guru Besar atau Profesor merupakan komitmen UNS yang secara berkelanjutan menargetkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,” kata Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho usai mengukuhkan 4 Guru Besar baru di Auditorium GPH Haryo Mataram, Selasa (16/1/2024).
Dikatakannya, para Guru Besar usai dikukuhkan akan mempertaruhkan nama dan marwah keilmuannya. Pengabdian intelektualitasnya pun diharapkan mampu membangun jembatan antara disiplin ilmu dengan kemajuan masyarakat.
Baca juga: Leni Sophia Dikukuhkan sebagai Guru Besar Wanita Pertama Bidang Geodesi Fisis di Indonesia
Menghadapi dinamika global yang terjadi saat ini, keilmuan harus mampu membumi dan tanggap serta responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Kesigapan ilmu pengetahuan terutama dalam menghadapi era dengan karakter ketidakpastianya, menuntut adanya fleksibililitas dan cara pandang yang transdisipliner.
Inilah tantangan berat bagi para Guru Besar jika ingin tetap eksis di tingkat global. Berpikir kritis, kreatif dan produktif dalam berkarya di ruang akademik saat ini, tidak bisa lagi dilakukan secara sendirian.
Seorang Profesor yang identik dengan ilmuwan dan cendekiawan, seyogyanya harus mulai keluar dari zona nyamannya, dan tidak perlu merasa khawatir ilmunya tercemar dari ilmu lain.
Saat dunia terus tumbuh dan berkembang, di saat itupula dibutuhkan kehadiran sosok intelektual yang sanggup bersinergi, berkolaborasi dan saling berbagi ilmu dalam mencari solusi dari sebuah permasalahan bangsa secara komprehensif.
Baca juga: Wiwiek Hendrowati Jadi Profesor Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS
tulis komentar anda