UI Tingkatkan Kesadaran Pencegahan Gangguan dan Luka Kaki Pasien Diabetes

Kamis, 25 Januari 2024 - 14:26 WIB
FIK UI menggelar edukasi pencegahan gangguan dan luka kaki pada pasien diabetes di Puskesmas UPT Cimanggis. Foto/Istimewa. Depok.
JAKARTA - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menggelar edukasi pencegahan gangguan dan luka kaki pada pasien diabetes di Puskesmas UPT Cimanggis, Depok.

Kegiatan ini merupakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan kepada penyandang diabetes yang bergabung sebagai anggota Prolanis.

Ketua pelaksana kegiatan dan staf pengajar FIK UI, Debie Dahlia mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini kerja sama FIK UI dan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI.



Setiap tahun, lebih dari satu juta orang penyandang DM kehilangan salah satu kakinya akibat komplikasi diabetes. Artinya, setiap 30 detik, anggota kaki bagian bawah di suatu negara di dunia mengalami amputasi sebagai akibat dari diabetes.

Baca juga: FIK UI Terbaik di Indonesia versi EduRank 2023

“Besarnya permasalahan pasien diabetes, menjadi perhatian serius bagi instutusi pendidkan FIK UI yang memiliki komitmen untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat kota Depok dalam pencegahan dan penanganan diabetes,” katanya, Kamis (25/1/2024).

Berdasarkan profil kesehatan Kota Depok tahun 2021, penyakit Diabetes Militus (DM) termasuk penyakit dengan kunjungan rawat jalan terbanyak dan menempati posisi pertama dari sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di RS.

Yaitu sebesar 42.418 dengan jumlah kasus baru sebanyak 14.806. Angka ini jauh diatas penyakit tidak menular lainnya, yaitu hipertensi yang menempati peringkat ke 7 dengan jumlah kunjungan 22.432.

“Melihat tendensi kenaikan prevalensi diabetes baik secara global dan nasional, maka dapat dimengerti jika saat ini jumlah penyakit DM di Kota Depok meningkat, terutama disebabkan karena peningkatan kemakmuran kota Depok yang berdampak pada perubahana gaya hidup dan pola makan penduduknya,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More