Top, Siswa SMK Sint Joseph Jakarta Rakit Motor Konvensional ke Listrik
Kamis, 21 Maret 2024 - 19:16 WIB
"Pemasangan bracket, waktu itu kita sempat infonya baterainya itu katanya lebih besar terus setelah kita order ternyata lebih kecil lagi akhirnya kita bongkar lagi," tutur Dody.
"Kemudian untuk kelistrikan juga kita ada kendala menyesuaikan dari yang motor konvensional, tetap kita pakai kabel-kabel yang lama, kemudian kita kolaborasi dengan kabel yang baru jadi itu aja," sambungnya.
Baca juga: Program SMK Gratis Semakin Efektif Jika Disertai Penyediaan Lapangan Kerja
Kualitas motor listrik buatan siswa SMK Sint Joseph ini juga tak kalah dalam bersaing dengan keluaran pabrik.
Mereka memakai baterai bertenaga 72 volt-55 ampere.
"Kalau soal ketahanan itu tergantung dari batre, batre itu juga ada teknik merawatnya, misalnya kita kalau ngecash jangan sampai habis banget, karena untuk menjaga stamina batre itu sendiri. Karena kalau kosong banget, otomatis akan menurunkan umur batre tersebut," kata dia lagi.
"Soal kualitas nggak kalah, untuk spesifikasi baterainya aja untuk sekali carge, 60 km, (jarak tempuh( Jakarta-Bogor lah ya. Nah sampai sana itu bisa kita carge lagi," tambah Dody.
Dody berharap ada investor yang melirik produk anak bangsa ini. Dia ingin siswanya menjadi bagian dari pelaku kemajuan teknologi khususnya di bidang transportasi.
"Mudah-mudahan ada nanti investor atau instansi yang mau invest ke sekolah gitu atau kerja sama, untuk mengembangkan lagi, karena untuk teknologi motor listrik untuk sekarang belum menyebar mungkin 5 tahun ke depan daerah daerah tuh pasti banyak yang pakai," paparnya.
"Kemudian untuk kelistrikan juga kita ada kendala menyesuaikan dari yang motor konvensional, tetap kita pakai kabel-kabel yang lama, kemudian kita kolaborasi dengan kabel yang baru jadi itu aja," sambungnya.
Baca juga: Program SMK Gratis Semakin Efektif Jika Disertai Penyediaan Lapangan Kerja
Kualitas motor listrik buatan siswa SMK Sint Joseph ini juga tak kalah dalam bersaing dengan keluaran pabrik.
Mereka memakai baterai bertenaga 72 volt-55 ampere.
"Kalau soal ketahanan itu tergantung dari batre, batre itu juga ada teknik merawatnya, misalnya kita kalau ngecash jangan sampai habis banget, karena untuk menjaga stamina batre itu sendiri. Karena kalau kosong banget, otomatis akan menurunkan umur batre tersebut," kata dia lagi.
"Soal kualitas nggak kalah, untuk spesifikasi baterainya aja untuk sekali carge, 60 km, (jarak tempuh( Jakarta-Bogor lah ya. Nah sampai sana itu bisa kita carge lagi," tambah Dody.
Dody berharap ada investor yang melirik produk anak bangsa ini. Dia ingin siswanya menjadi bagian dari pelaku kemajuan teknologi khususnya di bidang transportasi.
"Mudah-mudahan ada nanti investor atau instansi yang mau invest ke sekolah gitu atau kerja sama, untuk mengembangkan lagi, karena untuk teknologi motor listrik untuk sekarang belum menyebar mungkin 5 tahun ke depan daerah daerah tuh pasti banyak yang pakai," paparnya.
tulis komentar anda