Dosen Paramadina: Game Online Buatan Indonesia Rajai Pasar Game Asia Tenggara
Kamis, 06 Juni 2024 - 12:14 WIB
”Perangkat yang dibutuhkan dalam game online (hardware), monitor yang baik (jernih, tajam, beresolusi tinggi), mouse gaming (MMO, FPS, universal), keyboard gaming, speaker, headphone, joystick (jika diperlukan), kursi gaming, smartphone (IOS, Android), konsol, koneksi internet,” rinci Joko di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Gresik yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 3, SMPN 11, SMPN 12, SMPN 24, SMPN 31 Gresik. Lalu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMPN 3, SMPN 12, SMPN 17, SMPN 25, SMP 17 Gresik, SMPN 26, SMPN 27, SMPN 31, SMPN 33, dan SMP Islam Manbaul Ulum Gresik.
Nara sumber lain, koreografer tari Cika mengingatkan pentingnya memahami keamanan digital di dunia game online dengan
mempelajari dasar-dasar keamanan game online dan cara melindung keluarga dari ancaman online.
”Risiko terbesar bermain game online, yakni penindasan siber dan pelecehan online, pengeluaran berlebihan, pengambilalihan dan peretasan akun, pencurian identitas dan masalah privasi, predator daring, malware dan virus, konten yang tidak pantas atau menjengkelkan, dan menghabiskan waktu,” kata Cika.
Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan SMP Syifaul Qulub berpesan, etika berinternet (netiket) harus tetap dijunjung saat berada di dunia digital, termasuk dalam bermain game.
”Netiket akan menjaga dan merawat kenyamanan kita selama memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan. Hindari perundungan, ujaran kebencian, dan hoaks,”katanya.
Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Gresik yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 3, SMPN 11, SMPN 12, SMPN 24, SMPN 31 Gresik. Lalu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMPN 3, SMPN 12, SMPN 17, SMPN 25, SMP 17 Gresik, SMPN 26, SMPN 27, SMPN 31, SMPN 33, dan SMP Islam Manbaul Ulum Gresik.
Nara sumber lain, koreografer tari Cika mengingatkan pentingnya memahami keamanan digital di dunia game online dengan
mempelajari dasar-dasar keamanan game online dan cara melindung keluarga dari ancaman online.
”Risiko terbesar bermain game online, yakni penindasan siber dan pelecehan online, pengeluaran berlebihan, pengambilalihan dan peretasan akun, pencurian identitas dan masalah privasi, predator daring, malware dan virus, konten yang tidak pantas atau menjengkelkan, dan menghabiskan waktu,” kata Cika.
Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan SMP Syifaul Qulub berpesan, etika berinternet (netiket) harus tetap dijunjung saat berada di dunia digital, termasuk dalam bermain game.
”Netiket akan menjaga dan merawat kenyamanan kita selama memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan. Hindari perundungan, ujaran kebencian, dan hoaks,”katanya.
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda