AII Hubungkan Riset Sawit di Perguruan Tinggi sampai Tahap Komersialisasi
Selasa, 02 Juli 2024 - 19:35 WIB
Bagi BPDPKS kerjasama dengan AII ini mempercepat hilirisasi hasil riset (terutama berupa teknologi) yang dibiayai oleh BPDPKS untuk secara cepat dan luas dimanfaatkan oleh industri guna mendukung pembangunan industri kelapa sawit nasional yang tangguh di pasar global.
Pada saat ini, AII dan BPDKS kembali jalin kerja sama tahap 3 untuk valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset GRS 2021-2023.
Dari hasil proses seleksi awal terhadap 88 invensi oleh Tim Ahli Internal AII diperoleh 41 invensi yang layak setalh dikurangi dengan hasil riset non-teknologi, duplikasi penomoran, dan hasil riset yang sudah divaluasi dalam periode sebelumnya
"16 invensi yang lolos dengan kesiapan teknologinya, keekonomian yang cukup tinggi dan siap komersialisasi," ujarnya.
Sementara Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Ibrahim menambahkan, sawit merupakan komoditas nasional yang membutuhkan penelitian dan pengembangan.
"Oleh karena itu kami mengalokasikan dana besar untuk penguatan riset yang dimanfaatkan demi mendukung pengembangan industri sawit yang berkelanjutan," ujarnya.
Menurutnya melalui GRS, pihaknya mendanai 346 perjanjian kerja sama riset termasuk ke perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang melibatkan 122 orang peneliti.
Selain dengan peneliti, pihaknya menggelar lomba riset tingkat mahasiswa yang dilakukan secara berkala. Dia menyebutkan, sampai sat ini ada 243 publikasi ilmiah yang sudah didaftarkan dan delapan buku yang sudah dicetak.
"Output ini akan kami integrasikan dengan BRIN sehingga bisa diakses oleh umum. Kami harap publikasi ilmiah meningkat untuk diseminasi penelitian dan pengembangan sawit," ujarnya.
Pada saat ini, AII dan BPDKS kembali jalin kerja sama tahap 3 untuk valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset GRS 2021-2023.
Dari hasil proses seleksi awal terhadap 88 invensi oleh Tim Ahli Internal AII diperoleh 41 invensi yang layak setalh dikurangi dengan hasil riset non-teknologi, duplikasi penomoran, dan hasil riset yang sudah divaluasi dalam periode sebelumnya
"16 invensi yang lolos dengan kesiapan teknologinya, keekonomian yang cukup tinggi dan siap komersialisasi," ujarnya.
Sementara Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Ibrahim menambahkan, sawit merupakan komoditas nasional yang membutuhkan penelitian dan pengembangan.
"Oleh karena itu kami mengalokasikan dana besar untuk penguatan riset yang dimanfaatkan demi mendukung pengembangan industri sawit yang berkelanjutan," ujarnya.
Menurutnya melalui GRS, pihaknya mendanai 346 perjanjian kerja sama riset termasuk ke perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang melibatkan 122 orang peneliti.
Selain dengan peneliti, pihaknya menggelar lomba riset tingkat mahasiswa yang dilakukan secara berkala. Dia menyebutkan, sampai sat ini ada 243 publikasi ilmiah yang sudah didaftarkan dan delapan buku yang sudah dicetak.
"Output ini akan kami integrasikan dengan BRIN sehingga bisa diakses oleh umum. Kami harap publikasi ilmiah meningkat untuk diseminasi penelitian dan pengembangan sawit," ujarnya.
(nnz)
tulis komentar anda