Dosen UB Manfaatkan Limbah Pisang dan Enceng Gondok untuk Tingkatkan Produktivitas Padi

Jum'at, 12 Juli 2024 - 14:24 WIB
Baca juga: Profesor IPB Ciptakan Rumah Ramah Lingkungan Berbasis Kayu, Kuat 30 Tahun dan Tahan Api

"Kenapa kita pilih Kabupaten Malaka sebagai lokasi penerapan teknologi pita mulsa organik, karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan pertanian di daerah tersebut masih rendah. Padahal masyarakat Kabupaten Malaka menggantungkan sistem perekonomiannya dari bidang pertanian," jelas dosen FTP Universitas Brawijaya ini.

Rita menambahkan, Kabupaten Malaka juga termasuk wilayah perbatasan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi rendah. Apalagi di sana produktivitas padi menjadi permasalahan. Sebab dari tahun 2020 hingga 2022, juga terjadi penurunan dan kesulitan untuk pasokan benih padi.

"Dan ada permasalahan pertanian lain seperti gulma, evaporasi, suhu tanah, dan sistem irigasi. Hal itulah yang saat ini berusaha kita pecahkan dan harapannya produktivitas padi di tahun 2024 itu mengalami kenaikan," paparnya.

"Kami akan Ke Malaka akhir Juli ini. Untuk proses pembuatan pita mulsa bagi lahan 10 hektar kami bekerjasama dengan pabrik mesin PT. Widjaya Teknik Indonesia (Witech)," imbuhnya.

Untuk keberlanjutan penerapan teknologi, masyarakat akan diajarkan pembuatan pita mulsa organik, mulai dari pengenalan bahan, mencacah, pembuatan bubur pita, pengeringan dan pengepresan, sehingga harapannya masyarakat mampu memproduksi secara mandiri pita mulsa organik.
(nnz)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More