Hindari Kejahatan, Siswa dan Pendidik Diminta Waspadai Rekam Jejak Digital di Internet

Senin, 26 Agustus 2024 - 21:28 WIB
Untuk menghindari aksi kejahatan di dunia maya maka para pelajar dan kalangan pendidik diminta mewaspadai rekan jejak digital di internet. Foto ilustrasi/Ist
LAMPUNG BARAT - Cyberspace atau dunia maya merupakan media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung). Aktivitas di internet (dunia maya) akan meninggalkan rekam jejak digital yang sulit dihilangkan.

”Jejak digital merupakan kumpulan jejak data yang terdokumentasi secara digital pada perangkat komputer atau lainnya,” tutur pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi dalam webinar literasi digital di Kabupaten Lampung Barat, Senin (26/8/2024).

Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, diskusi online untuk segmen pendidikan yang diikuti siswa dan tenaga pendidik lewat nonton bareng (nobar) itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.



Rouf mengatakan, ada dua jenis jejak digital, yaitu jejak digital positif yang merupakan data yang ditinggalkan oleh user tanpa disadari, seperti penggunaan Google Map. Kemudian, jejak digital pasif atau data yang secara sengaja ditinggalkan oleh pengguna, misalnya unggahan di media sosial atau email.

”Jejak digital berpotensi merugikan. Beberapa perusahaan mempertimbangkan jejak digital pelamar, seperti pencemaran nama baik melalui jejak yang kita tinggalkan di berbagai platform, khususnya media sosial,” jelas Moh. Rouf Azizi dalam diskusi virtual yang dipandu moderator Firdha itu.



Rouf menambahkan, keseluruhan data digital yang membentuk jejak digital yang tersimpan di perangkat maupun tersimpan online, di antaranya unggahan media sosial, pencarian di Google, tontonan di YouTube, transaksi pembelian di market place, hingga jalur ojek online.

”Juga, aplikasi yang diunduh, situs web yang dikunjungi, musik online yang diputar, game online yang dimainkan, maupun data pribadi yang dipublikasikan,” pungkas Moh. Rouf Azizi di hadapan pelajar yang mengikuti nobar diskusi dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Lampung Barat dan sekitarnya, antara lain: SMAN 1 Way Tenong, SMPN 1 dan SMAN 1 Sumber Jaya, SMPN 1 dan SMAN 1 Kebun Tebu, SMPN 1 Sekuting Terpadu, SMAN 1 dan SMAN 2 Liwa, SMA Teladan, SMAN 1 Way Jepara, SMPN 1 dan SMAN 1 Sekincau, SMAN 1 Sekampung Udik, SMPN 2 dan SMPN 4 Liwa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More