Tak Terpakai, 38.000 Tablet Dipinjamkan ke Siswa Tak Mampu untuk PJJ
Senin, 31 Agustus 2020 - 23:46 WIB
BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat meminjamkan 38.000 tablet yang tak terpakai kepada siswa tingkat SMA yang tidak mampu untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, pihaknya ingin membantu siswa tidak mampu yang selama ini kesulitan melaksanakan PJJ karena tidak memiliki gawai pintar. (Baca juga: Soal PJJ, Mas Menteri Mendengar Keluhan Orang Tua, Guru dan Siswa )
Dedi menyebutkan, jumlah tablet yang dipinjamkan mencapai 38.323 unit. Menurut dia, ribuan tablet yang dipinjamkan tersebut bukan berasal dari pengadaan baru, melainkan tablet yang selama ini digunakan sejumlah sekolah untuk ujian siswa.
"Karena sekolah libur, maka tablet ini tidak digunakan. Sehingga, alangkah baiknya dipinjamkan kepada siswa kurang mampu untuk PJJ. Pokoknya, belajar anak jangan sampai terabaikan," tegas Dedi saat peluncuran program bantuan kuota internet dan pinjaman tablet di SMA 9 Kota Bandung, Senin (31/9/2020). (Baca juga: Maksimalkan PJJ, Pemerintah Disarankan Benahi Infrastruktur Internet )
Dedi mengakui, tidak semua siswa tidak mampu di Jabar bisa memperoleh pinjaman tablet ini. Pasalnya, program tersebut hanyalah program pengalihan sementara dimana ada sekolah yang mendapatkan bantuan dana bantuan operasional sekolah (BOS) kinerja kemudian oleh sekolahnya dibelikan tablet.
"Hanya ada di 13 cabang (Dinas Pendidikan Jabar)," sebutnya.
Meski begitu, Dedi memastikan, khusus untuk program bagian kuota internet, seluruh siswa tidak mampu di Jabar bakal mendapatkannya ketika sudah terdaftar di sekolahnya masing-masing.
Di SMA 9 Bandung sendiri ada 150 siswa yang akan mendapatkan bantuan tablet. Mereka pun bisa mendapat bantuan uang untuk membeli kuota internet sebesar Rp150.000. (Baca juga: Mirisnya Nasib 900 Ribu Guru Honorer Bergaji Ratusan Ribu )
Trista, orang tua siswa penerima bantuan pinjaman tablet dan kuota internet berterima kasih dengan adanya program tersebut. Pasalnya, dirinya cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gawai pintar dan kuota internet kedua anaknya dalam PJJ.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, pihaknya ingin membantu siswa tidak mampu yang selama ini kesulitan melaksanakan PJJ karena tidak memiliki gawai pintar. (Baca juga: Soal PJJ, Mas Menteri Mendengar Keluhan Orang Tua, Guru dan Siswa )
Dedi menyebutkan, jumlah tablet yang dipinjamkan mencapai 38.323 unit. Menurut dia, ribuan tablet yang dipinjamkan tersebut bukan berasal dari pengadaan baru, melainkan tablet yang selama ini digunakan sejumlah sekolah untuk ujian siswa.
"Karena sekolah libur, maka tablet ini tidak digunakan. Sehingga, alangkah baiknya dipinjamkan kepada siswa kurang mampu untuk PJJ. Pokoknya, belajar anak jangan sampai terabaikan," tegas Dedi saat peluncuran program bantuan kuota internet dan pinjaman tablet di SMA 9 Kota Bandung, Senin (31/9/2020). (Baca juga: Maksimalkan PJJ, Pemerintah Disarankan Benahi Infrastruktur Internet )
Dedi mengakui, tidak semua siswa tidak mampu di Jabar bisa memperoleh pinjaman tablet ini. Pasalnya, program tersebut hanyalah program pengalihan sementara dimana ada sekolah yang mendapatkan bantuan dana bantuan operasional sekolah (BOS) kinerja kemudian oleh sekolahnya dibelikan tablet.
"Hanya ada di 13 cabang (Dinas Pendidikan Jabar)," sebutnya.
Meski begitu, Dedi memastikan, khusus untuk program bagian kuota internet, seluruh siswa tidak mampu di Jabar bakal mendapatkannya ketika sudah terdaftar di sekolahnya masing-masing.
Di SMA 9 Bandung sendiri ada 150 siswa yang akan mendapatkan bantuan tablet. Mereka pun bisa mendapat bantuan uang untuk membeli kuota internet sebesar Rp150.000. (Baca juga: Mirisnya Nasib 900 Ribu Guru Honorer Bergaji Ratusan Ribu )
Trista, orang tua siswa penerima bantuan pinjaman tablet dan kuota internet berterima kasih dengan adanya program tersebut. Pasalnya, dirinya cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gawai pintar dan kuota internet kedua anaknya dalam PJJ.
tulis komentar anda