Survei IPNU: 80,67% Mahasiswa Tak Dapat Pembelajaran Daring dari Kampus
Sabtu, 02 Mei 2020 - 19:48 WIB
Selain itu, LKPT PP IPNU juga melihat ragam pendapat mahasiswa mengenai kinerja Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden dalam menangani penyebaran Pandemi COVID-19. Hasilnya, 15,04% sangat baik, 69,69% cukup baik, 14,32% kurang baik, 0,95% tidak baik. Kemudian kinerja Kemendikbud dalam menangani penyebaran COVID-19 di dalam satuan Pendidikan Tinggi, 10,98% sangat baik, 56,63% cukup baik, 22,20% kurang baik, sisanya 1.19% tidak baik.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani berharap survei ini bisa menjadi referensi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pendidikan. “Kami berharap stakeholders pendidikan mulai dari Kemendikbud, Kementerian Agama, pimpinan perguruan tinggi negeri ataupun swasta dan para dosen dapat memformulasikan metode belajar dari rumah yang efektif dan kreatif,” ujarnya.
Melaui hasil survei ini, PP IPNU mewakili pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia, mengapresiasi kinerja pemerintah pusat dalam menangani penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia. "Namun, kami juga menginginkan hak kami untuk mendapatkan pelajaran melaui metode belajar yang efektif,” pungkasnya.
Survei ini melibatkan 419 mahasiwa dari 34 provinsi di Indonesia. Periode pengambilan data dilaksanakan pada 23 April sampai 1 Mei 2020 dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tercatat, 52,51% responden merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 47,49% lainnya ahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pengisian kuesioner menggunakan Google form dengan margin of error 5%.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani berharap survei ini bisa menjadi referensi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pendidikan. “Kami berharap stakeholders pendidikan mulai dari Kemendikbud, Kementerian Agama, pimpinan perguruan tinggi negeri ataupun swasta dan para dosen dapat memformulasikan metode belajar dari rumah yang efektif dan kreatif,” ujarnya.
Melaui hasil survei ini, PP IPNU mewakili pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia, mengapresiasi kinerja pemerintah pusat dalam menangani penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia. "Namun, kami juga menginginkan hak kami untuk mendapatkan pelajaran melaui metode belajar yang efektif,” pungkasnya.
Survei ini melibatkan 419 mahasiwa dari 34 provinsi di Indonesia. Periode pengambilan data dilaksanakan pada 23 April sampai 1 Mei 2020 dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Tercatat, 52,51% responden merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 47,49% lainnya ahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pengisian kuesioner menggunakan Google form dengan margin of error 5%.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda