4 Tim Mahasiswa akan Ikut Ajang Debat Internasional di Korsel
Rabu, 30 September 2020 - 22:11 WIB
JAKARTA - 4 tim mahasiswa akan berlaga di World University Debating Championship (WUDC) di Seoul, Korea Selatan, pada Juli 2021. 4 tim ini merupakan tim terbaik dari ajang National University Debating Championship (NUDC) 2020 yang telah diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud pada 24-30 September secara daring.
Empat tim tersebut antara lain Universitas Tanjungpura dari Kalimantan Barat sebagai terbaik pertama, Universitas Gadjah Mada , DI Yogyakarta sebagai terbaik kedua, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, dan Universitas Katolik Parahyangan, Jawa Barat, sebagai terbaik ketiga. (Baca juga: IPB University Juara 1 Terbanyak Kompetisi Mahasiswa yang Digelar Kemendikbud )
Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im mengapresiasi para pemenang NUDC tahun ini ada yang berasal dari luar pulau Jawa. Prestasi ini menunjukkan, ujar Ainun, bahwa pembangunan di Indonesia semakin merata dimana ada dua perguruan tinggi dari luar pulau Jawa dan dua perguruan tinggi dari pulau Jawa menjadi juara,” katanya saat acara penutupan NUDC 2020, di Bogor, melalui siaran pers, Rabu (30/9).
Ainun menjelaskan, selain meningkatkan rasa percaya diri peserta ajang NUDC ini penting karena berkaitan dengan keterampilan berbicara, beragumentasi, dan berdiskusi untuk menemukan sesuatu yang terbaik. “Skill ini saya yakin akan menjadi bagian dari bekal yang penting bagi adik-adik mahasiswa untuk mengembangkan diri lebih lanjut dan berkarir dan nantinya berkontribusi dalam kehidupan masyarakat,” ujar Ainun.
Peserta NUDC 2020 berjumlah 112 tim adalah mahasiswa aktif program Sarjana atau Diploma perguruan tinggi perwakilan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah I - XV di Indonesia. Setiap tim terdiri dua orang debater dan satu calon juri yang dikirim oleh perguruan tinggi dan melekat pada tim untuk diikutkan dalam akreditasi sehingga total peserta pada NUDC 2020 sebanyak 336 peserta. (Baca juga: Mendikbud: Lilin Pancasila Tetap Menyala saat Pandemi COVID-19 )
Dengan menggunakan format debat parlemen, NUDC 2020 menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Inggris, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang dialami suatu masyarakat atau bangsa. Mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.
Empat tim tersebut antara lain Universitas Tanjungpura dari Kalimantan Barat sebagai terbaik pertama, Universitas Gadjah Mada , DI Yogyakarta sebagai terbaik kedua, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, dan Universitas Katolik Parahyangan, Jawa Barat, sebagai terbaik ketiga. (Baca juga: IPB University Juara 1 Terbanyak Kompetisi Mahasiswa yang Digelar Kemendikbud )
Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im mengapresiasi para pemenang NUDC tahun ini ada yang berasal dari luar pulau Jawa. Prestasi ini menunjukkan, ujar Ainun, bahwa pembangunan di Indonesia semakin merata dimana ada dua perguruan tinggi dari luar pulau Jawa dan dua perguruan tinggi dari pulau Jawa menjadi juara,” katanya saat acara penutupan NUDC 2020, di Bogor, melalui siaran pers, Rabu (30/9).
Ainun menjelaskan, selain meningkatkan rasa percaya diri peserta ajang NUDC ini penting karena berkaitan dengan keterampilan berbicara, beragumentasi, dan berdiskusi untuk menemukan sesuatu yang terbaik. “Skill ini saya yakin akan menjadi bagian dari bekal yang penting bagi adik-adik mahasiswa untuk mengembangkan diri lebih lanjut dan berkarir dan nantinya berkontribusi dalam kehidupan masyarakat,” ujar Ainun.
Peserta NUDC 2020 berjumlah 112 tim adalah mahasiswa aktif program Sarjana atau Diploma perguruan tinggi perwakilan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah I - XV di Indonesia. Setiap tim terdiri dua orang debater dan satu calon juri yang dikirim oleh perguruan tinggi dan melekat pada tim untuk diikutkan dalam akreditasi sehingga total peserta pada NUDC 2020 sebanyak 336 peserta. (Baca juga: Mendikbud: Lilin Pancasila Tetap Menyala saat Pandemi COVID-19 )
Dengan menggunakan format debat parlemen, NUDC 2020 menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Inggris, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang dialami suatu masyarakat atau bangsa. Mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.
(mpw)
tulis komentar anda