Siapkan SDM Handal, Kemendikbud Bekali SMK Sertifikasi Bahasa Inggris
Jum'at, 30 Oktober 2020 - 23:36 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (DSMK) telah membuka peluang bagi SMK di seluruh Indonesia untuk memperoleh bantuan sertifikasi internasional melalui program SMK English Challenge 2020 , yakni bantuan Ujian Sertifikasi Internasional Kemampuan Bahasa Inggris dengan TOEIC bagi Siswa SMK.
Program ini merupakan salah satu upaya Kemdikbud mewujudkan rencana besar pemerintah dalam menyiapkan SDM Indonesia yang unggul. Fasilitasi Sertifikasi TOEIC ini telah secara resmi diluncurkan pada Juli dengan harapan lulusan SMK di Indonesia dapat tersertifikasi secara internasional dan dapat memiliki nilai saing saat memasuki dunia kerja. (Baca juga: Pesan Mendikbud: Tingkatkan Literasi Bahasa Indonesia dan Daerah )
"Saat ini, penyaluran Fasilitasi Ujian Sertifikasi International TOEIC telah sampai pada tahap implementasi tes TOEIC bagi siswa SMK yang lolos seleksi. Animo keikutsertaan SMK di seluruh Indonesia tetap tinggi terlepas dari situasi pandemi ini," ungkap Direktur International Test Center, Jenny Lee dalam siaran persnya, Kamis (29/10).
"Berdasarkan data yang dihimpun dari tim penyelenggara, program ini berhasil diikuti oleh 1.352 SMK yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sebanyak 196.450 siswa telah menjalankan proses seleksi dan menghasilkan 75.000 siswa terbaik untuk dipilih sebagai penerima bantuan sertifikasi TOEIC," lanjutnya.
Jenny Lee menambahkan bahwa di tengah pandemi Covid-19, International Test Center (ITC) selaku penyelenggara sertifikasi TOEIC berkomitmen memberikan setiap tahapan implementasi program dengan baik untuk menjamin kualitas output yang dihasilkan. Dimulai dengan tahapan Sosialisasi yang diberikan melalui berbagai platform seperti video conference, portal news di website, social media, serta layanan pusat informasi. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran )
Tahapan berikutnya, Seleksi, yang menggunakan readiness assessment VIERA diberikan dalam dua opsi pengerjaan yaitu bisa melalui mobile phone atau dengan gawai lainnya seperti komputer untuk memudahkan para siswa dalam mengikuti seleksi. Bagi para siswa yang lolos seleksi, ada tahapan Pembelajaran yang diberikan oleh tim Pakar (Akademik) Pembelajaran TOEIC dari ITC selama satu bulan. Sekitar 1.500 guru bahasa Inggris diberikan Bimbingan Teknis terkait cara mengajar TOEIC yang efektif kepada siswa.
Selama periode Pembelajaran, siswa bisa mengikuti sesi video conference yang dipimpin Hafilia Ismanto (ETS Approved Facilitator) dengan dibantu tim akademik melalui webex event yang difasilitasi oleh Direktorat SMK dan live streaming YouTube. Paket materi pembelajaran dan persiapan TOEIC diberikan dalam bentuk materi Google Classroom dan TOEIC Practice Book-Digital Version agar siswa siap menghadapi ujian TOEIC.
Tahapan akhir dan yang paling penting dalam program ini adalah Pelaksanaan Ujian TOEIC dengan menggunakan metode Computer Based Testing (CBT) yang disupervisi dengan pendekatan Remote Proctoring. Dengan demikian pelaksanaan ujian TOEIC dapat menjangkau semua wilayah dari Sabang sampai Merauke dengan baik sekaligus merupakan jawaban atas kebutuhan pelaksanaan di tengah pandemi.
Selama masa pelaksanaan, tidak kurang tantangan dan kesulitan yang dihadapi terkait dengan infrastruktur sehingga beberapa Sekolah mengalami kesulitan dalam mengikuti tahap akhir ini. Namun, tim penyelenggara ujian TOEIC terus menyediakan sejumlah solusi dan mengusahakan pelaksanaan berjalan seefektif mungkin agar semua siswa yang berhak atas fasilitasi ini dapat mengikuti ujian TOEIC dengan lancar. Semua pelaksanaan kegiatan mulai dari seleksi hingga ujian TOEIC dijalankan sesuai prosedur penyelenggaraan tes secara internasional dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Hasil ujian TOEIC akan didistribusikan ke sekolah peserta pada akhir Desember tahun ini. Harapannya dengan bekal sertifikasi internasional TOEIC, dapat membuka lebih banyak pintu peluang bagi para siswa untuk memenangkan persaingan di Dunia Kerja. Dengan demikian tujuan pemerintah untuk menjadikan SDM Indonesia Unggul melalui konsep link and match antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri dalam bidang kemampuan bahasa Inggris dapat diakomodir dengan pilihan sertifikasi yang tepat yaitu TOEIC (Test of English for International Communication).
Program ini merupakan salah satu upaya Kemdikbud mewujudkan rencana besar pemerintah dalam menyiapkan SDM Indonesia yang unggul. Fasilitasi Sertifikasi TOEIC ini telah secara resmi diluncurkan pada Juli dengan harapan lulusan SMK di Indonesia dapat tersertifikasi secara internasional dan dapat memiliki nilai saing saat memasuki dunia kerja. (Baca juga: Pesan Mendikbud: Tingkatkan Literasi Bahasa Indonesia dan Daerah )
"Saat ini, penyaluran Fasilitasi Ujian Sertifikasi International TOEIC telah sampai pada tahap implementasi tes TOEIC bagi siswa SMK yang lolos seleksi. Animo keikutsertaan SMK di seluruh Indonesia tetap tinggi terlepas dari situasi pandemi ini," ungkap Direktur International Test Center, Jenny Lee dalam siaran persnya, Kamis (29/10).
"Berdasarkan data yang dihimpun dari tim penyelenggara, program ini berhasil diikuti oleh 1.352 SMK yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sebanyak 196.450 siswa telah menjalankan proses seleksi dan menghasilkan 75.000 siswa terbaik untuk dipilih sebagai penerima bantuan sertifikasi TOEIC," lanjutnya.
Jenny Lee menambahkan bahwa di tengah pandemi Covid-19, International Test Center (ITC) selaku penyelenggara sertifikasi TOEIC berkomitmen memberikan setiap tahapan implementasi program dengan baik untuk menjamin kualitas output yang dihasilkan. Dimulai dengan tahapan Sosialisasi yang diberikan melalui berbagai platform seperti video conference, portal news di website, social media, serta layanan pusat informasi. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran )
Tahapan berikutnya, Seleksi, yang menggunakan readiness assessment VIERA diberikan dalam dua opsi pengerjaan yaitu bisa melalui mobile phone atau dengan gawai lainnya seperti komputer untuk memudahkan para siswa dalam mengikuti seleksi. Bagi para siswa yang lolos seleksi, ada tahapan Pembelajaran yang diberikan oleh tim Pakar (Akademik) Pembelajaran TOEIC dari ITC selama satu bulan. Sekitar 1.500 guru bahasa Inggris diberikan Bimbingan Teknis terkait cara mengajar TOEIC yang efektif kepada siswa.
Selama periode Pembelajaran, siswa bisa mengikuti sesi video conference yang dipimpin Hafilia Ismanto (ETS Approved Facilitator) dengan dibantu tim akademik melalui webex event yang difasilitasi oleh Direktorat SMK dan live streaming YouTube. Paket materi pembelajaran dan persiapan TOEIC diberikan dalam bentuk materi Google Classroom dan TOEIC Practice Book-Digital Version agar siswa siap menghadapi ujian TOEIC.
Tahapan akhir dan yang paling penting dalam program ini adalah Pelaksanaan Ujian TOEIC dengan menggunakan metode Computer Based Testing (CBT) yang disupervisi dengan pendekatan Remote Proctoring. Dengan demikian pelaksanaan ujian TOEIC dapat menjangkau semua wilayah dari Sabang sampai Merauke dengan baik sekaligus merupakan jawaban atas kebutuhan pelaksanaan di tengah pandemi.
Selama masa pelaksanaan, tidak kurang tantangan dan kesulitan yang dihadapi terkait dengan infrastruktur sehingga beberapa Sekolah mengalami kesulitan dalam mengikuti tahap akhir ini. Namun, tim penyelenggara ujian TOEIC terus menyediakan sejumlah solusi dan mengusahakan pelaksanaan berjalan seefektif mungkin agar semua siswa yang berhak atas fasilitasi ini dapat mengikuti ujian TOEIC dengan lancar. Semua pelaksanaan kegiatan mulai dari seleksi hingga ujian TOEIC dijalankan sesuai prosedur penyelenggaraan tes secara internasional dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Hasil ujian TOEIC akan didistribusikan ke sekolah peserta pada akhir Desember tahun ini. Harapannya dengan bekal sertifikasi internasional TOEIC, dapat membuka lebih banyak pintu peluang bagi para siswa untuk memenangkan persaingan di Dunia Kerja. Dengan demikian tujuan pemerintah untuk menjadikan SDM Indonesia Unggul melalui konsep link and match antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri dalam bidang kemampuan bahasa Inggris dapat diakomodir dengan pilihan sertifikasi yang tepat yaitu TOEIC (Test of English for International Communication).
(mpw)
tulis komentar anda