Beasiswa PMDSU, Buka Harapan Menjadi Ilmuwan Muda
Sabtu, 17 April 2021 - 00:01 WIB
Selama menjadi penerima beasiswa PMDSU, ia mendapat banyak teman baru dari berbagai kampus di pulau Jawa. Pasalnya, pada saat itu program ini hanya bekerja sama dengan kampus di wilayah pulau Jawa saja. Adapun total penerima beasiswa program beasiswa PMDSU Batch 1 sebanyak 57 orang.
Program beasiswa PMDSU ini merupakan kesempatan emas bagi Hendra, karena dari segi pemahaman ilmu pengetahuan yang didapatkan memberikan pengalaman menarik melebihi jenjang pendidikan sebelumnya.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari PMDSU Batch 1 ini. Pada awalnya cukup berat tapi setelahnya menjadi lebih banyak mengetahui mengenai dunia luar serta berkolaborasi dengan pendidikan luar,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (16/4).
Selama mengikuti program PMDSU, Hendra telah berhasil menerbitkan 6 jurnal internasional. Menariknya, ia menjadi satu-satunya mahasiswa UGM yang mengikuti seleksi proposal penelitian ke Jerman selama satu tahun. Hal tersebut membuatnya semakin menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak sedangkal yang dipikirkan sebelumnya.
Menurutnya, selain pengalaman yang menarik, tantangan pun juga dilaluinya. Salah satunya atmosfer yang baru yaitu, budaya dengan daerah asalnya dengan budaya di Yogyakarta sangat berbeda terutama dalam berkomunikasi.
Selain itu juga karena Yogyakarta merupakan kota pelajar dimana lingkungan pertemanan di sana sangat luas. Hal tersebut memberikan kesan tersendiri selama kuliah di sana.
“Tetap semangat walaupun pada saat-saat kuliah itu banyak tantangan dan rintangannya, tetapi itu sangat menarik untuk dijadikan sebuah pengalaman yang menyenangkan setelah kita lulus dari PMDSU,” pesan Hendra.
Gelar doktor diraih Hendra dengan predikat summa cum laude dengan IPK 3,98. Setelah menyelesaikan program PMDSU, ia direkrut menjadi asisten dosen di UGM dan diminta membantu menyelesaikan proyek penelitian salah satu profesornya. Selanjutnya, ia menjadi dosen di Universitas Kristen Duta Wacana selama 2 tahun.
Saat ini Hendra bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bagian Pusat Penelitian Biologi khususnya di bidang ilmu hewan. Ia tergabung dalam dua kelompok penelitian terutama untuk karakterisasi satwa sawah terancam punah.
Program beasiswa PMDSU ini merupakan kesempatan emas bagi Hendra, karena dari segi pemahaman ilmu pengetahuan yang didapatkan memberikan pengalaman menarik melebihi jenjang pendidikan sebelumnya.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari PMDSU Batch 1 ini. Pada awalnya cukup berat tapi setelahnya menjadi lebih banyak mengetahui mengenai dunia luar serta berkolaborasi dengan pendidikan luar,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (16/4).
Selama mengikuti program PMDSU, Hendra telah berhasil menerbitkan 6 jurnal internasional. Menariknya, ia menjadi satu-satunya mahasiswa UGM yang mengikuti seleksi proposal penelitian ke Jerman selama satu tahun. Hal tersebut membuatnya semakin menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak sedangkal yang dipikirkan sebelumnya.
Menurutnya, selain pengalaman yang menarik, tantangan pun juga dilaluinya. Salah satunya atmosfer yang baru yaitu, budaya dengan daerah asalnya dengan budaya di Yogyakarta sangat berbeda terutama dalam berkomunikasi.
Selain itu juga karena Yogyakarta merupakan kota pelajar dimana lingkungan pertemanan di sana sangat luas. Hal tersebut memberikan kesan tersendiri selama kuliah di sana.
“Tetap semangat walaupun pada saat-saat kuliah itu banyak tantangan dan rintangannya, tetapi itu sangat menarik untuk dijadikan sebuah pengalaman yang menyenangkan setelah kita lulus dari PMDSU,” pesan Hendra.
Gelar doktor diraih Hendra dengan predikat summa cum laude dengan IPK 3,98. Setelah menyelesaikan program PMDSU, ia direkrut menjadi asisten dosen di UGM dan diminta membantu menyelesaikan proyek penelitian salah satu profesornya. Selanjutnya, ia menjadi dosen di Universitas Kristen Duta Wacana selama 2 tahun.
Saat ini Hendra bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bagian Pusat Penelitian Biologi khususnya di bidang ilmu hewan. Ia tergabung dalam dua kelompok penelitian terutama untuk karakterisasi satwa sawah terancam punah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda