Pendidikan Vokasi Pascasarjana Terapan STIP Lahirkan SDM Unggul Bidang Kemaritiman
Senin, 21 Juni 2021 - 18:06 WIB
JAKARTA - Program Vokasi Pascasarjana (S2) Terapan memiliki peran besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi, serta memberi solusi bagi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah, khususnya Bidang Pelayaran. Dunia akademik memerlukan sinergi dengan entitas bisnis dan pemerintah untuk berpartisipasi menjalankan program pembangunan.
Kehadiran Program Pascasarjana Terapan STIP dianggap memiliki peran penting yang merupakan elemen dasar dalam ekonomi pembelajaran (learning economy) untuk menumbuhkan inovasi dan teknologi bidang pelayaran. Sehingga, Program Pascasaraja Terapan membutuhkan pengajar yang kompeten, infrastruktur yang memadai, sumber daya pendukung yang mencukupi, dan kurikulum yang relevan dengan dunia usaha maritim.
Apabila semua kebutuhan tersebut terpenuhi, maka para peserta didik akan dapat belajar dengan efektif. Program Pascasarjana Terapan STIP akan dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim. Dampaknya, SDM menjadi produktif dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan, pendidikan vokasi memiliki ciri yang khas, karena dapat menjadi pendekatan yang komprehensif untuk semua aspek, seperti kompetensi, kurikulum, pendanaan, infrastruktur, kualitas, pelatihan pengajar, layanan dan evaluasi pendidikan vokasi, yang menghasilkan implementasi terapan pada bidang tertentu, untuk kemajuan pembangunan sebuah negara.
Pengembangkan kualitas pendidikan vokasi memungkinkan komunikasi yang sering antara lembaga pendidikan dan perusahaan. Pengembangan keterampilan di pendidikan vokasi sangat memerlukan kolaborasi dan kerja sama (partnership) dengan dunia usaha, dengan dikoordinasi oleh pemerintah.
"Kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha telah menjadi kunci sukses pelaksanaan program Pendidikan Vokasi," ujarnya pada acara Webinar Open House Mengenal Lebih Dekat Magiseter Terapan STIP Jakarta dengan tema 'Menciptakan Inovator Kreatif dan Berdaya Saing untuk Konektivitas dan Keselamatan Pelayaran', Senin (21/6/2021).
Kehadiran Program Pascasarjana Terapan STIP dianggap memiliki peran penting yang merupakan elemen dasar dalam ekonomi pembelajaran (learning economy) untuk menumbuhkan inovasi dan teknologi bidang pelayaran. Sehingga, Program Pascasaraja Terapan membutuhkan pengajar yang kompeten, infrastruktur yang memadai, sumber daya pendukung yang mencukupi, dan kurikulum yang relevan dengan dunia usaha maritim.
Apabila semua kebutuhan tersebut terpenuhi, maka para peserta didik akan dapat belajar dengan efektif. Program Pascasarjana Terapan STIP akan dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim. Dampaknya, SDM menjadi produktif dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan, pendidikan vokasi memiliki ciri yang khas, karena dapat menjadi pendekatan yang komprehensif untuk semua aspek, seperti kompetensi, kurikulum, pendanaan, infrastruktur, kualitas, pelatihan pengajar, layanan dan evaluasi pendidikan vokasi, yang menghasilkan implementasi terapan pada bidang tertentu, untuk kemajuan pembangunan sebuah negara.
Pengembangkan kualitas pendidikan vokasi memungkinkan komunikasi yang sering antara lembaga pendidikan dan perusahaan. Pengembangan keterampilan di pendidikan vokasi sangat memerlukan kolaborasi dan kerja sama (partnership) dengan dunia usaha, dengan dikoordinasi oleh pemerintah.
"Kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha telah menjadi kunci sukses pelaksanaan program Pendidikan Vokasi," ujarnya pada acara Webinar Open House Mengenal Lebih Dekat Magiseter Terapan STIP Jakarta dengan tema 'Menciptakan Inovator Kreatif dan Berdaya Saing untuk Konektivitas dan Keselamatan Pelayaran', Senin (21/6/2021).
tulis komentar anda