Tim Mahasiswa ITS Rancang Portable Charger Berbasis Green Hydrogen
Rabu, 14 Juli 2021 - 12:43 WIB
JAKARTA - Meski Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar, namun kendaraan listrik masih kurang diminati oleh masyarakat Indonesia karena kurangnya infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan. Tim Antasena PCEV ITS pun merancang portable charger berbasis green hydrogen pada aplikasi kendaraan listrik untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat pada mobil listrik di Indonesia.
Ketua tim Antasena PCEV, Ibrahim Fathahillah Hizbul Islam menyebutkan, portable charger untuk electric vehicle (kendaraan listrik) yang dirancang bersama dua rekan timnya dapat mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
“Saat ini, kendaraan listrik kurang diminati dikarenakan kurangnya infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan serta mahalnya biaya listrik,” tutur mahasiswa yang kerap disapa Fatah ini melalui siaran pers, Rabu (14/7).
Berangkat dari sana, Fatah dan tim mendesain pengisi daya yang diberi nama sesuai dengan nama tim yakni Antasena Portable Charger Electric Vehicle (Antasena PCEV) yang mampu memberikan efisiensi energy, sehingga mampu meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap kemudahan penggunaan mobil listrik di Indonesia.
“Alat ini dirancang dengan dimensi 0,98 x 0,56 x 0,79 meter kubik, dan memiliki dua mode penggunaan yaitu portable dan generator,” papar pemuda asal Surabaya ini.
Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ini mengatakan jika mode portable digunakan saat ingin bepergian jauh khusus pada mobil listrik. Sedangkan mode generator dapat digunakan untuk charging semua electric vehicle tanpa listrik PLN di rumah masing-masing.
“Kedua mode tersebut beroperasi dengan memasukkan air pada reaktor hidrogen, sehingga menjadi keunikan tersendiri sebagai generator zero emission dengan bahan air yang mudah didapatkan,” papar Fatah.
Ketua tim Antasena PCEV, Ibrahim Fathahillah Hizbul Islam menyebutkan, portable charger untuk electric vehicle (kendaraan listrik) yang dirancang bersama dua rekan timnya dapat mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
“Saat ini, kendaraan listrik kurang diminati dikarenakan kurangnya infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan serta mahalnya biaya listrik,” tutur mahasiswa yang kerap disapa Fatah ini melalui siaran pers, Rabu (14/7).
Berangkat dari sana, Fatah dan tim mendesain pengisi daya yang diberi nama sesuai dengan nama tim yakni Antasena Portable Charger Electric Vehicle (Antasena PCEV) yang mampu memberikan efisiensi energy, sehingga mampu meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap kemudahan penggunaan mobil listrik di Indonesia.
“Alat ini dirancang dengan dimensi 0,98 x 0,56 x 0,79 meter kubik, dan memiliki dua mode penggunaan yaitu portable dan generator,” papar pemuda asal Surabaya ini.
Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ini mengatakan jika mode portable digunakan saat ingin bepergian jauh khusus pada mobil listrik. Sedangkan mode generator dapat digunakan untuk charging semua electric vehicle tanpa listrik PLN di rumah masing-masing.
“Kedua mode tersebut beroperasi dengan memasukkan air pada reaktor hidrogen, sehingga menjadi keunikan tersendiri sebagai generator zero emission dengan bahan air yang mudah didapatkan,” papar Fatah.
tulis komentar anda