Solusi Pembelajaran di Daerah 3T, Kemendikbudristek Siapkan Mobil PJJ
Rabu, 22 September 2021 - 17:10 WIB
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek telah menyiapkan Mobil Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kampus Merdeka dan Mobil Vaksinasi. Kedua produk inovasi ini sebagai solusi kebutuhan akses internet untuk pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sehingga mahasiswa di daerah tersebut dapat belajar secara daring dan luring dengan lancar.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, langkah ini bertujuan meminimalisir loss-learning yang ada. Terdapat 124 ribu mahasiswa di Indonesia yang tinggal di daerah 3T dan tidak pernah tersentuh jaringan internet.
Mereka, ujarnya, telah terdampak sejak awal PJJ dilakukan. Mobil ini segera diluncurkan ke daerah 3T dalam waktu dekat setelah melalui tahap uji coba. "Pembelajaran daring tidak memungkinkan untuk mahasiswa di daerah 3T karena akses internet terbatas dan kebanyakan tidak memiliki gadget," ungkap Paris melalui siaran pers, Rabu (22/9/2021).
Mobil PJJ ini nantinya terintegrasi dengan Klinik Sistem Pembelajaran Daring Pendidikan Tinggi (Klinik SPADA). Klinik SPADA ini akan membawa VSAT sekaligus menjadi tempat pembelajaran daring dengan berkeliling daerah 3T tersebut. Mobil PJJ ini juga akan dilengkapi dengan layanan vaksinasi keliling untuk tenaga pendidik dan mahasiswa.
Layanan Mobil PJJ Kampus Merdeka ini difokuskan di daerah 3T yang sama sekali tidak terjangkau jaringan internet fiber optik. Paris menyebut terdapat sekitar 68 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T, di antaranya NTT, Maluku Utara, Papua, dan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Dengan total 13 unit mobil, 10 mobil akan dikirimkan ke tiga provinsi yaitu NTT, Maluku Utara, dan Papua. "Kita betul-betul akan fokus memfasilitasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sekolah menengah dan pendidikan dasar agar difasilitasi sebagian oleh mobil Kampus Merdeka," ucap Paris.
Paris berharap mobil ini akan segera dikirim ke berbagai tempat dan menjadi pusat pembelajaran di daerah 3T dengan nama Mobil Kampus Merdeka, dan bekerja secara multifungsi dengan ADA DIKTI (Anjungan Daring Pendidikan Tinggi), Klinik SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), Mobile PJJ, dan sebagai mobil vaksinasi keliling.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi layanan akses pendidikan tinggi dan dapat memfasilitasi daerah 3T agar dapat mengejar ketertinggalannya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, langkah ini bertujuan meminimalisir loss-learning yang ada. Terdapat 124 ribu mahasiswa di Indonesia yang tinggal di daerah 3T dan tidak pernah tersentuh jaringan internet.
Mereka, ujarnya, telah terdampak sejak awal PJJ dilakukan. Mobil ini segera diluncurkan ke daerah 3T dalam waktu dekat setelah melalui tahap uji coba. "Pembelajaran daring tidak memungkinkan untuk mahasiswa di daerah 3T karena akses internet terbatas dan kebanyakan tidak memiliki gadget," ungkap Paris melalui siaran pers, Rabu (22/9/2021).
Mobil PJJ ini nantinya terintegrasi dengan Klinik Sistem Pembelajaran Daring Pendidikan Tinggi (Klinik SPADA). Klinik SPADA ini akan membawa VSAT sekaligus menjadi tempat pembelajaran daring dengan berkeliling daerah 3T tersebut. Mobil PJJ ini juga akan dilengkapi dengan layanan vaksinasi keliling untuk tenaga pendidik dan mahasiswa.
Layanan Mobil PJJ Kampus Merdeka ini difokuskan di daerah 3T yang sama sekali tidak terjangkau jaringan internet fiber optik. Paris menyebut terdapat sekitar 68 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T, di antaranya NTT, Maluku Utara, Papua, dan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Dengan total 13 unit mobil, 10 mobil akan dikirimkan ke tiga provinsi yaitu NTT, Maluku Utara, dan Papua. "Kita betul-betul akan fokus memfasilitasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sekolah menengah dan pendidikan dasar agar difasilitasi sebagian oleh mobil Kampus Merdeka," ucap Paris.
Paris berharap mobil ini akan segera dikirim ke berbagai tempat dan menjadi pusat pembelajaran di daerah 3T dengan nama Mobil Kampus Merdeka, dan bekerja secara multifungsi dengan ADA DIKTI (Anjungan Daring Pendidikan Tinggi), Klinik SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), Mobile PJJ, dan sebagai mobil vaksinasi keliling.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi layanan akses pendidikan tinggi dan dapat memfasilitasi daerah 3T agar dapat mengejar ketertinggalannya.
tulis komentar anda