Narasi Pancasila Harus Mengakar Kuat dari Bangku SD hingga Perguruan Tinggi

Minggu, 03 Oktober 2021 - 01:50 WIB
Narasi Pancasila Harus Mengakar Kuat dari Bangku SD hingga Perguruan Tinggi sehingga nilai-nilai pancasila benar-benar mengakar. Foto/Dok/KORAN SINDO
JAKARTA - Founder Rumah Millenials Taufan Teguh Akbari, Ph.D berharap legislatif dan eksekutif bisa lebih memaksimalkan peran dan tanggung jawab mereka dalam ranah kebijakan publik, yakni kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada narasi kepemudaan. Yakni, kebijakan-kebijakan yang mengedepankan Aksesibilitas juga pembinaan terhadap anak-anak muda agar memahami nilai-nilai pancasila.

“Sederhananya bagaimana memastikan narasi pancasila itu mengakar kuat dari bangku SD sampai bangku kuliah tidak boleh putus narasinya. Itu harus terus digaungkan. Sekali lagi bukan seremonial tapi pancasila menjadi aktivitas pola pikir, aktivitas kegiatan, aktivitas fisik, aktivitas program kegiatan yang menjadi ritual,” kata Taufan di Jakarta, Sabtu (2/10/2021).



Selanjutnya, Taufan juga mendorong wakil rakyat yang ada di kursi kebijakan publik agar menjadi sosial influenser dengan narasi-narasi yang menyatukan dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Artinya, tidak hanya menjadi etalase di media masa, tapi hadir bertemu, mendengar, tidak hanya saat menjelang pemilihan legislatif saja.

“Wakil rakyat yang terjun menjadi sosial influenser, itu harus diitunjukan di sosial media mereka, anggota dewan, politikus dan teman parlemen muda yang seharusnya menampilkan kehidupan yang tidak glamor, tapi sisi bagaimana dengan peran mereka bisa mengubah keadaan. Itu harapannya,” terang Wakil Rektor 3 LSPR Jakarta tersebut.

Taufan juga berharap, wakil rakyat membumikan narasi-narasi pancasila dengan sesuatu yang dekat dengan saat ini, seperti diskusi rutin online/offline, undang mahasiswa kampus untuk diskusi ke DPR atau MPR, atau ke Fasilitas-fasilitas kenegaraan.



Taufan berharap legislatif, khususnya Ketua DPR bisa lebih memaksimalkan peran dan tanggung jawabnya dalam ranah kebijakan publik, yakni kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada narasi kepemudaan. Yakni, kebijakan-kebijakan yang mengedepankan Aksesibilitas juga pembinaan terhadap anak-anak muda.

Harapan Taufan sebenarnya sudah dipraktikan oleh Ketua DPR Puan Maharani dengan seringnya mengajak mahasiswa dan generasi milenial berdiskusi baik menyangkut kepemudaan maupun nilai-nilai pancasila, baik di Gedung Wakil Rakyat, hadir langsung di kampus-kampus, webinar-webinar, dan pertemuan dengan generasi muda secara daring, dan lain-lain.

Pekan lalu, Puan Maharani memberikan kuliah singkat kepada ratusan mahasiswa yang menjadi peserta program Magang di Rumah Rakyat. Harapan Puan, program tersebut dapat membuat mahasiswa turut menjadi bagian dari kerja-kerja politik untuk memajukan Indonesia. Bahkan, Puan juga melakukan lawatan ke sejumlah perguruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta.

“Saya ingin banyak berdiskusi untuk menyerap ide-ide dan gagasan dari generasi muda atau milenial, sehingga bisa mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan,” kata Puan.

Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut, Taufan mengajaklegislatif dan eksekutif membentuk task force pendidikan pancasila untuk generasi muda, serupa satgas pancasila. Tim Dosen Akselerasi Kedaireka Ditjen Dikti Kemendikbud ini ingin memastikan agar sekolah, kampus, organisasi komunitas , teman-teman muda punya narasi tentang kesatuan persatuan tentang pancasila.

Sehingga, konsep-konsep luhur dari pancasila bisa dimonitor, bisa terjaga, bisa dikawal, dan harapan bersama adalah kondisi yang dikhawatirkan disintegrasi bangsa dan lain-lain bisa terkikis perlahan-lahan. Bahkan, menghadapi radikalisme, pihaknya juga memiliki counter narasi yang logik, yakni Counter narasi yang bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. “Jadi intinya satu komunikasinya perlu dibumikan dan dijadikan aksi nyata,” pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mpw)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More