Narasi Pancasila Harus Mengakar Kuat dari Bangku SD hingga Perguruan Tinggi
Minggu, 03 Oktober 2021 - 01:50 WIB
Pekan lalu, Puan Maharani memberikan kuliah singkat kepada ratusan mahasiswa yang menjadi peserta program Magang di Rumah Rakyat. Harapan Puan, program tersebut dapat membuat mahasiswa turut menjadi bagian dari kerja-kerja politik untuk memajukan Indonesia. Bahkan, Puan juga melakukan lawatan ke sejumlah perguruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta.
“Saya ingin banyak berdiskusi untuk menyerap ide-ide dan gagasan dari generasi muda atau milenial, sehingga bisa mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan,” kata Puan.
Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut, Taufan mengajaklegislatif dan eksekutif membentuk task force pendidikan pancasila untuk generasi muda, serupa satgas pancasila. Tim Dosen Akselerasi Kedaireka Ditjen Dikti Kemendikbud ini ingin memastikan agar sekolah, kampus, organisasi komunitas , teman-teman muda punya narasi tentang kesatuan persatuan tentang pancasila.
Sehingga, konsep-konsep luhur dari pancasila bisa dimonitor, bisa terjaga, bisa dikawal, dan harapan bersama adalah kondisi yang dikhawatirkan disintegrasi bangsa dan lain-lain bisa terkikis perlahan-lahan. Bahkan, menghadapi radikalisme, pihaknya juga memiliki counter narasi yang logik, yakni Counter narasi yang bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. “Jadi intinya satu komunikasinya perlu dibumikan dan dijadikan aksi nyata,” pungkasnya.
“Saya ingin banyak berdiskusi untuk menyerap ide-ide dan gagasan dari generasi muda atau milenial, sehingga bisa mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan,” kata Puan.
Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut, Taufan mengajaklegislatif dan eksekutif membentuk task force pendidikan pancasila untuk generasi muda, serupa satgas pancasila. Tim Dosen Akselerasi Kedaireka Ditjen Dikti Kemendikbud ini ingin memastikan agar sekolah, kampus, organisasi komunitas , teman-teman muda punya narasi tentang kesatuan persatuan tentang pancasila.
Sehingga, konsep-konsep luhur dari pancasila bisa dimonitor, bisa terjaga, bisa dikawal, dan harapan bersama adalah kondisi yang dikhawatirkan disintegrasi bangsa dan lain-lain bisa terkikis perlahan-lahan. Bahkan, menghadapi radikalisme, pihaknya juga memiliki counter narasi yang logik, yakni Counter narasi yang bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. “Jadi intinya satu komunikasinya perlu dibumikan dan dijadikan aksi nyata,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda