Dukung Kampus Merdeka, IPB University dan Universitas Pakuan Kolaborasi Penelitian
Senin, 11 Oktober 2021 - 09:55 WIB
“Saat ini tim telah berhasil mensintesis film berbasis ferroelektrik yang dapat diterapkan sebagai sensor suhu (sifat pyroelektrik), sensor cahaya (sifat ferroelektrik) dan sensor tekanan (sifat piezoelektrik),” jelasnya.
Menariknya, tambahnya, penemuan sensor ini dapat diaplikasikan untuk mendeteksi denyut jantung bayi dan bau mulut hingga sebagai alat deteksi dini kadar hemoglobin darah non-invasive,” jelas dosen Departemen Fisika FMIPA IPB University ini.
Ia berharap invensi ini dapat terus berkembang. Kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi proses pembuatan sensor ferroelektrik sangat penting diperdalam oleh peneliti Indonesia.
“Sehingga dapat meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia yang tentu saja berkorelasi dengan peningkatan devisa negara,” kata Ketua Tim Peneliti Mitra Hibah PKPT ini.
Terkait paten, Dr I Ketut Mudite Adnyane menyampaikan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, berbasis sumberdaya alam saja tidak cukup. Tetapi juga dibutuhkan keunggulan kompetitif dan keunggulan kreatif atau disebut inovasi.
“Kekayaan Intelektual (KI) adalah penghargaan berupa hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau kelompok orang dan merupakan perlindungan atas penemuan (inovasi),” jelas Dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan ini.
Lebih lanjut, Asisten Bidang Pengelolaan dan Perlindungan KI-Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University ini juga mengatakan bahwa teknologi/inovasi yang telah memiliki KI dapat dilisensikan kepada mitra/industri. Sehingga peneliti atau inventor dapat memperoleh royalti sebagai reward atas usaha dan kerja kerasnya dalam menciptakan suatu inovasi.
Menariknya, tambahnya, penemuan sensor ini dapat diaplikasikan untuk mendeteksi denyut jantung bayi dan bau mulut hingga sebagai alat deteksi dini kadar hemoglobin darah non-invasive,” jelas dosen Departemen Fisika FMIPA IPB University ini.
Ia berharap invensi ini dapat terus berkembang. Kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi proses pembuatan sensor ferroelektrik sangat penting diperdalam oleh peneliti Indonesia.
“Sehingga dapat meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia yang tentu saja berkorelasi dengan peningkatan devisa negara,” kata Ketua Tim Peneliti Mitra Hibah PKPT ini.
Terkait paten, Dr I Ketut Mudite Adnyane menyampaikan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, berbasis sumberdaya alam saja tidak cukup. Tetapi juga dibutuhkan keunggulan kompetitif dan keunggulan kreatif atau disebut inovasi.
“Kekayaan Intelektual (KI) adalah penghargaan berupa hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau kelompok orang dan merupakan perlindungan atas penemuan (inovasi),” jelas Dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan ini.
Lebih lanjut, Asisten Bidang Pengelolaan dan Perlindungan KI-Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University ini juga mengatakan bahwa teknologi/inovasi yang telah memiliki KI dapat dilisensikan kepada mitra/industri. Sehingga peneliti atau inventor dapat memperoleh royalti sebagai reward atas usaha dan kerja kerasnya dalam menciptakan suatu inovasi.
(mpw)
tulis komentar anda