Pakar Urologi UI Ini Ungkap Pemicu, Gejala dan Tanda Kanker Prostat pada Pria Dewasa
Minggu, 24 Oktober 2021 - 21:05 WIB
Selain itu, gejala dan tanda-tanda kanker prostat perlu diketahui juga, antara lain sering buang air kecil, pancarannya makin lemah, darah dalam urine, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, dan keinginan untuk sering buang air kecil di malam hari.
Dengan adanya simptom dan tanda-tanda tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit itu. Dimulai dari tahap wawancara riwayat penyakit yang dirasakan, meraba lubang pelepasan, pemeriksaan antigen spesifik prostat, tahap skrining, tahap konfirmasi dengan biopsi prostat dan pemeriksaan pencitraan.
"Tahap skrining kanker prostat pada pria berusia di atas 50 tahun terutama dengan keluhan gangguan berkemih dan pria berusia di atas 45 tahun dengan riwayat kanker prostat dalam keluarga," jelasnya.
Prof. dr. Chaidir A. Mochtar menyampaikan tentang penanganan kanker prostat, terapi, dan operasi yang harus dilakukan. Penanganan kanker prostat dengan pengawasan aktif melakukan pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) selama 6 bulan, colok lubang pelepasan (12 bulan), dan pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.
Sementara itu, terdapat juga pilihan penanganan kanker prostat, yaitu untuk stadium awal dengan melakukan pengawasan aktif, stadium pertengahan lanjut dengan melakukan terapi radiasi, operasi, terapi hormonal lini pertama, stadium lanjut dengan terapi hormonal lini kedua, kemoterapi, terapi dalam tahap penelitian, radiofarmaka, dan PARP Inhibitor Imunoterapi.
Prof. dr. Chaidir berpesan kepada masyarakat yang memiliki gejala atau tanda-tanda tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan agar bisa mengetahui penyakit dan penanganannya.
“Sebaiknya, bila terdiagnosis dengan kanker prostat, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis Urologi atau Konsultas Urologi terdekat untuk menentukan pilihan penanganan kanker prostat yang paling sesuai,” katanya.
Dengan adanya simptom dan tanda-tanda tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit itu. Dimulai dari tahap wawancara riwayat penyakit yang dirasakan, meraba lubang pelepasan, pemeriksaan antigen spesifik prostat, tahap skrining, tahap konfirmasi dengan biopsi prostat dan pemeriksaan pencitraan.
"Tahap skrining kanker prostat pada pria berusia di atas 50 tahun terutama dengan keluhan gangguan berkemih dan pria berusia di atas 45 tahun dengan riwayat kanker prostat dalam keluarga," jelasnya.
Prof. dr. Chaidir A. Mochtar menyampaikan tentang penanganan kanker prostat, terapi, dan operasi yang harus dilakukan. Penanganan kanker prostat dengan pengawasan aktif melakukan pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) selama 6 bulan, colok lubang pelepasan (12 bulan), dan pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.
Sementara itu, terdapat juga pilihan penanganan kanker prostat, yaitu untuk stadium awal dengan melakukan pengawasan aktif, stadium pertengahan lanjut dengan melakukan terapi radiasi, operasi, terapi hormonal lini pertama, stadium lanjut dengan terapi hormonal lini kedua, kemoterapi, terapi dalam tahap penelitian, radiofarmaka, dan PARP Inhibitor Imunoterapi.
Prof. dr. Chaidir berpesan kepada masyarakat yang memiliki gejala atau tanda-tanda tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan agar bisa mengetahui penyakit dan penanganannya.
“Sebaiknya, bila terdiagnosis dengan kanker prostat, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis Urologi atau Konsultas Urologi terdekat untuk menentukan pilihan penanganan kanker prostat yang paling sesuai,” katanya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda