Manfaatkan Ekstrak Kulit Mangga, Mahasiswa ITS Raih Perak di Taiwan
Senin, 01 November 2021 - 14:14 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) berhasil memboyong medali perak di Taiwan Innotech Expo 2021. Mereka berhasil memanfaatkan ekstrak kulit mangga sebagai inhibitor organik untuk mencegah korosi pada baja karbon rendah jenis ASTM A36.
Berkat ide cemerlangnya tersebut, tim mahasiswa bernama Platinum ITS ini berhasil meraih prestasi membanggakan tingkat internasional. Yakni dengan menyabet medali perak di ajang Taiwan Innotech Expo 2021, Jumat (29/10) lalu.
Tim Platinum ITS yang terdiri dari Mohamad Ikbal Pangestu, Miftah Eka Andrayani Wangsa, Eka Wahyu Muliana, dan Kamila Zahranisa ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan mengalahkan kurang lebih 100 tim dari 12 negara pada perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah Taiwan ini.
Ketua Tim Mohamad Ikbal Pangestu mengungkapkan, sampah organik yang dibiarkan begitu saja dapat merusak lingkungan karena reaksi pembusukan. Oleh karena itu, dimanfaatkannya ekstrak kulit mangga menjadi inhibitor organik untuk mencegah korosi pada baja karbon ASTM A36 yang banyak digunakan pada industri perminyakan dan perkapalan.
“Adanya inovasi ini, dapat mengatasi permasalahan utama pada penggunaan baja, yaitu terjadinya korosi akibat air laut (NaCl),” tuturnya melalui siaran pers, Senin (1/11/2021).
Tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen Kimia ITS ini memilih kulit mangga karena mengandung banyak senyawa organik, yaitu senyawa flavonoid yang termasuk dalam senyawa antioksidan.
Senyawa flavonoid ini memiliki peran sebagai donor hidrogen dengan menyumbangkan gugus pereduksi dari gugus hidroksil yang melekat pada cincin aromatisnya, sehingga dapat mendelokalisasi senyawa-senyawa radikal.
Berkat ide cemerlangnya tersebut, tim mahasiswa bernama Platinum ITS ini berhasil meraih prestasi membanggakan tingkat internasional. Yakni dengan menyabet medali perak di ajang Taiwan Innotech Expo 2021, Jumat (29/10) lalu.
Tim Platinum ITS yang terdiri dari Mohamad Ikbal Pangestu, Miftah Eka Andrayani Wangsa, Eka Wahyu Muliana, dan Kamila Zahranisa ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan mengalahkan kurang lebih 100 tim dari 12 negara pada perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah Taiwan ini.
Ketua Tim Mohamad Ikbal Pangestu mengungkapkan, sampah organik yang dibiarkan begitu saja dapat merusak lingkungan karena reaksi pembusukan. Oleh karena itu, dimanfaatkannya ekstrak kulit mangga menjadi inhibitor organik untuk mencegah korosi pada baja karbon ASTM A36 yang banyak digunakan pada industri perminyakan dan perkapalan.
“Adanya inovasi ini, dapat mengatasi permasalahan utama pada penggunaan baja, yaitu terjadinya korosi akibat air laut (NaCl),” tuturnya melalui siaran pers, Senin (1/11/2021).
Tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen Kimia ITS ini memilih kulit mangga karena mengandung banyak senyawa organik, yaitu senyawa flavonoid yang termasuk dalam senyawa antioksidan.
Senyawa flavonoid ini memiliki peran sebagai donor hidrogen dengan menyumbangkan gugus pereduksi dari gugus hidroksil yang melekat pada cincin aromatisnya, sehingga dapat mendelokalisasi senyawa-senyawa radikal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda