ITERA Mulai Operasikan Teleskop Robotik Pemantau Bulan Internasional
Minggu, 21 November 2021 - 13:39 WIB
“ITERA dan Indonesia haruslah berbangga bahwa teleskop hebat ini telah terinstal sepenuhnya dan dapat digunakan serta dirasakan manfaatnya,” ujar Staff Astelco, Tülin Bedel melalui siaran pers, Minggu (21/11/2021).
Menurut Tülin, keberadaan teleskop tersebut menjadi hal yang sangat baik bagi Indonesia dan ITERA untuk menjadi jembatan komunikasi dengan negara lain terkait pengamatan bulan, terutama hilal.
Lebih lanjut, Tülin, menyampaikan selama proses instalasi, dirinya tidak menemukan masalah besar. Namun hanya terkendala beberapa saat, ketika hujan melanda wilayah Lampung Selatan sehingga proses instalasi harus terhenti sejenak.
“Teleskop ini telah diatur serta di-instal dengan baik sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, tentunya perlu dilakukan pengecekan dan perawatan pada beberapa bagian secara berkala”, ucap Tülin, menjelaskan perawatan dari teleskop canggih ini.
Pusat Pengamatan Hilal Internasional
Terkait telah dioperasikannya Teleskop OZT, Rektor ITERA Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, menyampaikan sivitas akademika ITERA patut berbangga karena teleskop yang ada di ITERA tersebut akan menjadi salah satu pusat pengamatan hilal dunia.
Rektor berharap dosen dan mahasiswa ITERA terutama Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, dapat memanfaatkan teleskop robotik tersebut secara maksimal untuk pembelajaran dan penelitian.
“Saatnya kita tunjukan ITERA mampu mengoperasikan dengan maksimal teleskop ini untuk melakukan penelitian dan pengamatan bulan. Sehingga kita dapat memiliki data yang baik untuk menjadi jurnal yang diakui dunia,” ujarnya.
Rektor juga mengajak mahasiswa berdoa untuk mengenang almarhum Rektor pertama ITERA yang telah berjuang dan mengusahakan alat tersebut, hingga namanya diabadikan sebagai nama teleskop tersebut.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Menurut Tülin, keberadaan teleskop tersebut menjadi hal yang sangat baik bagi Indonesia dan ITERA untuk menjadi jembatan komunikasi dengan negara lain terkait pengamatan bulan, terutama hilal.
Lebih lanjut, Tülin, menyampaikan selama proses instalasi, dirinya tidak menemukan masalah besar. Namun hanya terkendala beberapa saat, ketika hujan melanda wilayah Lampung Selatan sehingga proses instalasi harus terhenti sejenak.
“Teleskop ini telah diatur serta di-instal dengan baik sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, tentunya perlu dilakukan pengecekan dan perawatan pada beberapa bagian secara berkala”, ucap Tülin, menjelaskan perawatan dari teleskop canggih ini.
Pusat Pengamatan Hilal Internasional
Terkait telah dioperasikannya Teleskop OZT, Rektor ITERA Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, menyampaikan sivitas akademika ITERA patut berbangga karena teleskop yang ada di ITERA tersebut akan menjadi salah satu pusat pengamatan hilal dunia.
Rektor berharap dosen dan mahasiswa ITERA terutama Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, dapat memanfaatkan teleskop robotik tersebut secara maksimal untuk pembelajaran dan penelitian.
“Saatnya kita tunjukan ITERA mampu mengoperasikan dengan maksimal teleskop ini untuk melakukan penelitian dan pengamatan bulan. Sehingga kita dapat memiliki data yang baik untuk menjadi jurnal yang diakui dunia,” ujarnya.
Rektor juga mengajak mahasiswa berdoa untuk mengenang almarhum Rektor pertama ITERA yang telah berjuang dan mengusahakan alat tersebut, hingga namanya diabadikan sebagai nama teleskop tersebut.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
(mpw)
tulis komentar anda