ITS Dominasi Kompetisi RoboCup Asia-Pasific 2021
Selasa, 30 November 2021 - 23:01 WIB
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) kembali mendominasi gelaran robotika internasional. Tim robot IRIS berhasil meraih II pada kategori Video Challenge dan juara IV pada kategori Scientific Challenge dalam kompetisi RoboCup Asia-Pacific 2021.
Natasya Septina Arinti, salah satu official tim IRIS menuturkan, kompetisi ini merupakan kompetisi robotika internasional yang bertujuan mempromosikan penelitian robotika dan tantangan Artificial Intelligence (AI) secara publik, khususnya di wilayah Asia Pasifik. “Kompetisi ini diselenggarakan secara hybrid yang berpusat di daerah Aichi, Jepang,” kata Natasya, Selasa (30/11/2021).
Ia melanjutkan, dalam kompetisi tersebut terdapat delapan kategori yang dilombakan. Di antaranya adalah RoboCup Soccer, RoboCup Rescue, RoboCup Home, RoboCup Industrial, RoboCup Junior, RCAP Challenges, RCAP Industry League, dan RCAP Demonstrations. “Tim IRIS sendiri hanya mengikuti kategori RoboCup Soccer, khususnya Middle Size League (MSL),” ucapnya.
Di kategori tersebut, katanya, terdapat dua buah challenge yang diujikan, yakni Video Challenge dan Scientific Challenge. Di kategori Video Challenge, setiap tim diminta untuk membuat sebuah video yang berisi pengalaman perlombaan yang pernah diikuti, riset robot-robot lain, jurnal, hingga promosi robotika. “Sedangkan pada Scientific Challenge, kami diminta untuk melakukan riset dan mempresentasikan materi robot milik tim IRIS,” jelas gadis kelahiran Pasuruan, 25 September 2001 tersebut.
Untuk riset itu sendiri, imbuhnya, robot milik tim IRIS merupakan robot pelatih kiper yang dapat mendeteksi area kosong yang ada di gawang. “Jadi ketika pertandingan, robot ini dapat menangkap tendangan bola pemain agar tak kebobolan,” jelas mahasiswi Departemen Statistika Bisnis ITS tersebut.
Sebelum mencapai tahap perlombaan tingkat internasional, tim IRIS yang diketuai oleh Firlana Baiturrochman ini telah mengikuti berbagai rangkaian seleksi. Di antaranya adalah Team Leader Meeting, First Pre Competition Test, hingga Second Pre Competition Test.
Meski pernah mengikuti kompetisi Robocup di 2019 dan awal tahun 2021 lalu, Natasya mengaku bahwa ini adalah kali pertama tim IRIS mengikuti Robocup di tingkat Asia Pasifik. “Ini merupakan sejarah baru bagi IRIS di kancah internasional dan akan menjadi agenda rutin ke depannya mengingat pencapaian kali ini yang sangat memuaskan,” ujarnya.
Mahasiswi asal Pandaan, Pasuruan tersebut juga menambahkan bahwa kemampuan robot IRIS dalam pertandingan ini sudah cukup baik. Meski begitu, ia merasa perlu adanya peningkatan ke depannya agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Waktu persiapan yang cukup singkat memang membuat tim IRIS sedikit kewalahan sehingga menghambat persiapan. Namun, kendala tersebut tak bisa menyurutkan semangat tim untuk menggondol sejumlah penghargaan. “Ke depan, kami berharap dapat terus aktif menjadi juara di setiap kompetisi robotika internasional,” katanya.
Natasya Septina Arinti, salah satu official tim IRIS menuturkan, kompetisi ini merupakan kompetisi robotika internasional yang bertujuan mempromosikan penelitian robotika dan tantangan Artificial Intelligence (AI) secara publik, khususnya di wilayah Asia Pasifik. “Kompetisi ini diselenggarakan secara hybrid yang berpusat di daerah Aichi, Jepang,” kata Natasya, Selasa (30/11/2021).
Ia melanjutkan, dalam kompetisi tersebut terdapat delapan kategori yang dilombakan. Di antaranya adalah RoboCup Soccer, RoboCup Rescue, RoboCup Home, RoboCup Industrial, RoboCup Junior, RCAP Challenges, RCAP Industry League, dan RCAP Demonstrations. “Tim IRIS sendiri hanya mengikuti kategori RoboCup Soccer, khususnya Middle Size League (MSL),” ucapnya.
Di kategori tersebut, katanya, terdapat dua buah challenge yang diujikan, yakni Video Challenge dan Scientific Challenge. Di kategori Video Challenge, setiap tim diminta untuk membuat sebuah video yang berisi pengalaman perlombaan yang pernah diikuti, riset robot-robot lain, jurnal, hingga promosi robotika. “Sedangkan pada Scientific Challenge, kami diminta untuk melakukan riset dan mempresentasikan materi robot milik tim IRIS,” jelas gadis kelahiran Pasuruan, 25 September 2001 tersebut.
Untuk riset itu sendiri, imbuhnya, robot milik tim IRIS merupakan robot pelatih kiper yang dapat mendeteksi area kosong yang ada di gawang. “Jadi ketika pertandingan, robot ini dapat menangkap tendangan bola pemain agar tak kebobolan,” jelas mahasiswi Departemen Statistika Bisnis ITS tersebut.
Sebelum mencapai tahap perlombaan tingkat internasional, tim IRIS yang diketuai oleh Firlana Baiturrochman ini telah mengikuti berbagai rangkaian seleksi. Di antaranya adalah Team Leader Meeting, First Pre Competition Test, hingga Second Pre Competition Test.
Meski pernah mengikuti kompetisi Robocup di 2019 dan awal tahun 2021 lalu, Natasya mengaku bahwa ini adalah kali pertama tim IRIS mengikuti Robocup di tingkat Asia Pasifik. “Ini merupakan sejarah baru bagi IRIS di kancah internasional dan akan menjadi agenda rutin ke depannya mengingat pencapaian kali ini yang sangat memuaskan,” ujarnya.
Mahasiswi asal Pandaan, Pasuruan tersebut juga menambahkan bahwa kemampuan robot IRIS dalam pertandingan ini sudah cukup baik. Meski begitu, ia merasa perlu adanya peningkatan ke depannya agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Waktu persiapan yang cukup singkat memang membuat tim IRIS sedikit kewalahan sehingga menghambat persiapan. Namun, kendala tersebut tak bisa menyurutkan semangat tim untuk menggondol sejumlah penghargaan. “Ke depan, kami berharap dapat terus aktif menjadi juara di setiap kompetisi robotika internasional,” katanya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda