Ini Ulasan dan Rekomendasi Terkait Erupsi Gunung Semeru dari Pakar ITS
Kamis, 09 Desember 2021 - 08:02 WIB
Rekomendasi
Menurut Haris, aktivitas gunung api yang demikian itu merupakan siklus. Karena hukum alam, aktivitas tersebut pasti akan mengalami perulangan. “Tetapi tidak perlu panik dan harus tetap waspada, sadari bahwa Gunung Semeru saat ini sedang melakukan rutinitasnya,” pesannya. Sehingga, sudah sepatutnya kita berbagi waktu dan ruang secara selaras dengannya.
Haris juga mengingatkan, agar semua pihak dapat mematuhi peta kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang telah dibuat PVMBG. Berdasarkan peta tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu area yang paling berdampak dan berpotensi alami kerusakan paling masif adalah Desa Cupiturang.
“Di kawasan seperti itu, jika musibah masih terjadi setelah adanya peringatan, tentu menambah keprihatinan kita semua,” ucapnya.
Oleh karena itu, hal ini patut dijadikan pelajaran, bahwa penting kiranya penataan ruang juga didasarkan pada Peta KRB. Serta, kepada masyarakat dan relawan yang bekerja dalam proses evakuasi saat ini, ia pun mengingatkan agar senantiasa mewaspadai kemungkinan adanya guguran material vulkanik susulan.
Untuk memastikan itu, pengamatan kondisi endapan material perlu segera dilakukan saat cuaca mendukung dan pandangan telah terbebas dari kabut. “Waspadai juga adanya potensi erupsi susulan akibat lapisan penutup yang menahan tekanan telah berkurang,” pungkasnya.
Menurut Haris, aktivitas gunung api yang demikian itu merupakan siklus. Karena hukum alam, aktivitas tersebut pasti akan mengalami perulangan. “Tetapi tidak perlu panik dan harus tetap waspada, sadari bahwa Gunung Semeru saat ini sedang melakukan rutinitasnya,” pesannya. Sehingga, sudah sepatutnya kita berbagi waktu dan ruang secara selaras dengannya.
Haris juga mengingatkan, agar semua pihak dapat mematuhi peta kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang telah dibuat PVMBG. Berdasarkan peta tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu area yang paling berdampak dan berpotensi alami kerusakan paling masif adalah Desa Cupiturang.
“Di kawasan seperti itu, jika musibah masih terjadi setelah adanya peringatan, tentu menambah keprihatinan kita semua,” ucapnya.
Oleh karena itu, hal ini patut dijadikan pelajaran, bahwa penting kiranya penataan ruang juga didasarkan pada Peta KRB. Serta, kepada masyarakat dan relawan yang bekerja dalam proses evakuasi saat ini, ia pun mengingatkan agar senantiasa mewaspadai kemungkinan adanya guguran material vulkanik susulan.
Untuk memastikan itu, pengamatan kondisi endapan material perlu segera dilakukan saat cuaca mendukung dan pandangan telah terbebas dari kabut. “Waspadai juga adanya potensi erupsi susulan akibat lapisan penutup yang menahan tekanan telah berkurang,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda