Pakar IPB: Ingat, Ini Bahayanya Jika Ibu Hamil Kekurangan Air Mineral
Selasa, 28 Desember 2021 - 07:39 WIB
Saat kekurangan air, katanya, konsekuensinya pada saat bayi dilahirkan bisa terpengaruh baik secara fisik dan fungsi otak. Misalnya ukuran dan berat tubuh di bawah normal.
Hal ini sejalan dengan pemateri kedua yaitu, Profesor Budi Iman Santoso, dokter ahli kandungan dan kehamilan dari Universitas Indonesia. Ia menerangkan tentang pentingnya air bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Ia mencontohkan, salah satu penyakit yang terjadi karena kekurangan air adalah oligohidramnion.
“Oligohidramnion adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan jumlah air ketuban yang terlalu sedikit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan resiko gangguan kehamilan, misalnya kelahiran prematur,” ungkap Prof Budi.
Selain memenuhi kebutuhan air, disarankan untuk rajin melakukan cek kehamilan. Sangat dianjurkan minimal enam kali pengecekan selama masa kehamilan hingga melahirkan.
"Kelainan biasanya terjadi pada trimester ketiga akhir kelahiran. Ibu harus waspada bahaya jika terjadi gangguan kesehatanyang lain, terutama sat melahirkan. Hal ini penting untuk mengurangi risiko bagi ibu saat melahirkan," tambah Prof Budi.
Ia juga menambahkan bahwa kehamilan menyebabkan stres bagi ibu. Hal ini terjadi karena perubahan bentuk tubuh dan reaksi tubuh. Biasanya tekanan terutama terjadi pada saat menjelang proses melahirkan. Kekhawatiran ibu ini perlu tangung jawab suami dan lingkungan untuk memberikan dukungan.
Hal ini sejalan dengan pemateri kedua yaitu, Profesor Budi Iman Santoso, dokter ahli kandungan dan kehamilan dari Universitas Indonesia. Ia menerangkan tentang pentingnya air bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Ia mencontohkan, salah satu penyakit yang terjadi karena kekurangan air adalah oligohidramnion.
“Oligohidramnion adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan jumlah air ketuban yang terlalu sedikit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan resiko gangguan kehamilan, misalnya kelahiran prematur,” ungkap Prof Budi.
Selain memenuhi kebutuhan air, disarankan untuk rajin melakukan cek kehamilan. Sangat dianjurkan minimal enam kali pengecekan selama masa kehamilan hingga melahirkan.
"Kelainan biasanya terjadi pada trimester ketiga akhir kelahiran. Ibu harus waspada bahaya jika terjadi gangguan kesehatanyang lain, terutama sat melahirkan. Hal ini penting untuk mengurangi risiko bagi ibu saat melahirkan," tambah Prof Budi.
Ia juga menambahkan bahwa kehamilan menyebabkan stres bagi ibu. Hal ini terjadi karena perubahan bentuk tubuh dan reaksi tubuh. Biasanya tekanan terutama terjadi pada saat menjelang proses melahirkan. Kekhawatiran ibu ini perlu tangung jawab suami dan lingkungan untuk memberikan dukungan.
(mpw)
tulis komentar anda