Telkom University Kembali Raih Peringkat 1 Abdimas Kemendikbudristek
Jum'at, 31 Desember 2021 - 23:58 WIB
JAKARTA - Telkom University (Tel-U) kembali dinobatkan sebagai juara 1 untuk kategori Pengabdian Masyarakat (Abdimas) oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan ini diberikan kepada perguruan tinggi swasta di Indonesia dalam Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa.
Pada acara Seminar Nasional yang berlangsung secara daring, Telkom University berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori Pengabdian Masyarakat, dengan program SILOKA: Aplikasi Mobile Pajak Bumi & Bangunan Desa Sindangsari.
Ketua tim peneliti yang juga merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektro Telkom University, Umar Ali Ahmad, Ph.D., menjelaskan bahwa aplikasi mobile Siloka (Sindangsari Lomba Karya) merupakan aplikasi mobile untuk pencatatan, pemungutan dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan(PBB).
Umar menambahkan, nantinya pemerintah desa menerima DHP (Daftar Himpunan Ketetapan Pajak dan Pembayaran) dan juga SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) yang berisi daftar wajib pajak yang harus ditagih oleh petugas pemungut pajak di Desa Sindangsari. Selama ini, proses pengelompokan wajib pajak, administrasi, pemungutan dan pembayaran PBB masih dilakukan secara manual.
“Dengan adanya aplikasi ini, para warga Desa Sindangsari yang berjumlah 6.938 wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara tunai melalui petugas atau non tunai. Petugas pemungut pajak yang merupakan perangkat desa dapat melakukan pencatatan pembayaran (tunai/non tunai) melalui aplikasi Siloka lalu memberikan bukti bayar sementara berupa print out dari mesin POS aplikasi Siloka. Pengumpulan hasil setor pajak langsung ditransfer ke bank daerah untuk selanjutnya wajib pajak akan menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS),” Jelasnya.
Umar menjelaskan melalui program kerja sama antara Telkom University dan pemerintahan Desa Sindangsari, selain membantu Desa Sindangsari melalui inovasi, juga bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni implementasi kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
“Melalui kegiatan ini kami mengimplementasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan implementasi dari indikator kinerja utama terkait dengan penelitian dan program riset desa. Setiap mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini selain mendapatkan pengalaman tentang permasalahan yang ada di desa dan pencarian solusinya, mahasiswa juga akan mendapatkan kemudahan untuk mengkonversi kegiatan ini menjadi SKS mata kuliah yang dapat diekuivalenkan,” katanya.
Menanggapi capaian yang diraih Umar dan tim dirinya merasa bersyukur dengan capaian ini, dan berharap melalui inovasi yang dihasilkan dapat membantu masyarakat di Desa Sindangsari khususnya, dan umumnya bisa direplikasi di desa-desa seluruh Indonesia.
“Karena saat ini masalah PBB terjadi hampir di seluruh Indonesia. Semoga melalui aplikasi ini Tel-U bisa membantu pencapaian target pajak bumi bangunan di masing masing desa sehingga ketika target itu tercapai maka pembangunan akan berjalan secara optimal di seluruh desa di Indonesia, dan turut mendongkrak perekonomian Indonesia,” pungkasnya.
Penghargaan ini diberikan kepada perguruan tinggi swasta di Indonesia dalam Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa.
Pada acara Seminar Nasional yang berlangsung secara daring, Telkom University berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori Pengabdian Masyarakat, dengan program SILOKA: Aplikasi Mobile Pajak Bumi & Bangunan Desa Sindangsari.
Ketua tim peneliti yang juga merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektro Telkom University, Umar Ali Ahmad, Ph.D., menjelaskan bahwa aplikasi mobile Siloka (Sindangsari Lomba Karya) merupakan aplikasi mobile untuk pencatatan, pemungutan dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan(PBB).
Umar menambahkan, nantinya pemerintah desa menerima DHP (Daftar Himpunan Ketetapan Pajak dan Pembayaran) dan juga SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) yang berisi daftar wajib pajak yang harus ditagih oleh petugas pemungut pajak di Desa Sindangsari. Selama ini, proses pengelompokan wajib pajak, administrasi, pemungutan dan pembayaran PBB masih dilakukan secara manual.
“Dengan adanya aplikasi ini, para warga Desa Sindangsari yang berjumlah 6.938 wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara tunai melalui petugas atau non tunai. Petugas pemungut pajak yang merupakan perangkat desa dapat melakukan pencatatan pembayaran (tunai/non tunai) melalui aplikasi Siloka lalu memberikan bukti bayar sementara berupa print out dari mesin POS aplikasi Siloka. Pengumpulan hasil setor pajak langsung ditransfer ke bank daerah untuk selanjutnya wajib pajak akan menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS),” Jelasnya.
Umar menjelaskan melalui program kerja sama antara Telkom University dan pemerintahan Desa Sindangsari, selain membantu Desa Sindangsari melalui inovasi, juga bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni implementasi kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
“Melalui kegiatan ini kami mengimplementasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan implementasi dari indikator kinerja utama terkait dengan penelitian dan program riset desa. Setiap mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini selain mendapatkan pengalaman tentang permasalahan yang ada di desa dan pencarian solusinya, mahasiswa juga akan mendapatkan kemudahan untuk mengkonversi kegiatan ini menjadi SKS mata kuliah yang dapat diekuivalenkan,” katanya.
Menanggapi capaian yang diraih Umar dan tim dirinya merasa bersyukur dengan capaian ini, dan berharap melalui inovasi yang dihasilkan dapat membantu masyarakat di Desa Sindangsari khususnya, dan umumnya bisa direplikasi di desa-desa seluruh Indonesia.
“Karena saat ini masalah PBB terjadi hampir di seluruh Indonesia. Semoga melalui aplikasi ini Tel-U bisa membantu pencapaian target pajak bumi bangunan di masing masing desa sehingga ketika target itu tercapai maka pembangunan akan berjalan secara optimal di seluruh desa di Indonesia, dan turut mendongkrak perekonomian Indonesia,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda