Unair-TNI Jalin Kerja Sama Penuhi Kebutuhan Dokter Spesialis
Sabtu, 05 Februari 2022 - 09:40 WIB
Unair melihat TNI memiliki fasilitas dan potensi besar untuk bekerja sama. Terutama dalam memenuhi dokter spesialis yang siap ditempatkan di wilayah yang sangat membutuhkan.
Rektor menyatakan, kerja sama antara Unair dan TNI diwujudkan dalam kolaborasi university based sebagai sarana pendidikan formal dan pemanfaatan potensi rumah sakit TNI sebagai laboratorium. Artinya, rumah sakit TNI bisa menjadi tempat pendidikan utama bagi para mahasiswa.
Rencananya kerja sama itu dimulai pada semester gasal 2022. Saat ini ada sembilan program studi Fakultas Kedokteran (FK) Unair yang berpotensi dimasukkan dalam program tersebut.
Unair juga akan terus menambah jumlah program studi yang dikolaborasikan dalam program itu. Terutama yang berasal dari luar FK. Program studi spesialis Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), misalnya. Nanti, total ada sekitar 14 program studi, termasuk dari FKG, yang masuk kerja sama itu.
“Kami juga akan bekerja sama dengan FK, Rumah Sakit Dr. Soetomo (RSDS), Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), dan dengan Profesi. Seluruhnya untuk menyukseskan program ini,” tuturnya. Baca Juga: Di Depan Mahasiswa UB, KSAD Bagikan Tips Jadi Pemimpin Sukses
Rektor menyebut, Unair-TNI tidak hanya bekerja sama dalam program pendidikan dokter spesialis. Kedua pihak juga terus mendorong dan mengembangkan program lain. Di antaranya, pengembangan vaksin merah putih dan malaria.
“Saya berharap kita (Unair-TNI, Red) akan terus bekerja sama, bahu membahu membangun ketangguhan dan kemajuan Indonesia,” pungkasnya.
Rektor menyatakan, kerja sama antara Unair dan TNI diwujudkan dalam kolaborasi university based sebagai sarana pendidikan formal dan pemanfaatan potensi rumah sakit TNI sebagai laboratorium. Artinya, rumah sakit TNI bisa menjadi tempat pendidikan utama bagi para mahasiswa.
Rencananya kerja sama itu dimulai pada semester gasal 2022. Saat ini ada sembilan program studi Fakultas Kedokteran (FK) Unair yang berpotensi dimasukkan dalam program tersebut.
Unair juga akan terus menambah jumlah program studi yang dikolaborasikan dalam program itu. Terutama yang berasal dari luar FK. Program studi spesialis Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), misalnya. Nanti, total ada sekitar 14 program studi, termasuk dari FKG, yang masuk kerja sama itu.
“Kami juga akan bekerja sama dengan FK, Rumah Sakit Dr. Soetomo (RSDS), Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), dan dengan Profesi. Seluruhnya untuk menyukseskan program ini,” tuturnya. Baca Juga: Di Depan Mahasiswa UB, KSAD Bagikan Tips Jadi Pemimpin Sukses
Rektor menyebut, Unair-TNI tidak hanya bekerja sama dalam program pendidikan dokter spesialis. Kedua pihak juga terus mendorong dan mengembangkan program lain. Di antaranya, pengembangan vaksin merah putih dan malaria.
“Saya berharap kita (Unair-TNI, Red) akan terus bekerja sama, bahu membahu membangun ketangguhan dan kemajuan Indonesia,” pungkasnya.
(nz)
tulis komentar anda