Singkirkan Keraguan, Kiat Mahasiswa ITB Taklukkan Kampus Impian di Amerika lewat IISMA

Rabu, 16 Februari 2022 - 09:47 WIB
Ditambah lagi, pada mulanya, tidak sedikit dana yang harus dikeluarkan karena sistem beasiswa ini adalah reimbursement. Bermodal nekat, ia mengenyahkan semua keraguannya dan memutuskan untuk mendaftar.

Keputusan itu membuahkan banyak hal manis. Ia mendapat kesempatan yang didukung penuh secara finansial sehingga bisa merasakan atmosfer kegiatan dan lingkungan akademis yang sangat berbeda.

Baca juga: Tertarik Masuk Jurusan Ilmu Komputer di SNMPTN 2022, Ini 5 Keunggulannya

“UPenn termasuk Ivy League, jadi aku merasakan sumber, sistem akademik, profesor, tugas, dan interaksi antara mahasiswa dan dosennya juga sangat berbeda. Aku belajar banyak dari perbedaan ini, bukan hanya dari course-nya saja. Hal ini sangat memantik semangat belajarku,” cerita Astrid.

Ivy League merupakan asosiasi 8 universitas bergengsi di Amerika Serikat. Menurutnya, pemilihan universitas sangat tergantung dengan tujuan setiap orang, course yang ingin diambil, dan bahasa yang digunakan di negara tersebut.

“Aku memilih UPenn karena memiliki biotech department yang bagus dan memang bercita-cita kuliah di Amerika, terutama untuk S2. Selain itu, aku juga dapat berbahasa Inggris dengan lancar sehingga percaya diri dan bisa menjalani adaptasi dan komunikasi dengan baik,” tuturnya.

Astrid mengambil 4 mata kuliah di luar prodinya yang tidak tersedia di Indonesia untuk memperkaya wawasan. Manfaat lainnya adalah kesempatan bertemu dengan banyak orang dari beragam latar belakang, negara, dan pengalaman. Mereka selalu membawa cerita dan sudut pandang menarik.

Selain itu, ia tetap bisa merasakan kehangatan rumah dari WNI yang berdiaspora di sana. Ia turut terlibat dalam kegiatan perkumpulan mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di University of Pennsylvania.

Astrid membawakan tari Sigeh Pengunten dari Lampung dalam acara yang bertajuk “Penn Indonesia Cultural Fair (PICF) 2021”. Mereka memamerkan wajah kebudayaan Indonesia di Negeri Paman Sam itu.

Program IISMA menyadarkan Astrid untuk adaptif, terbuka dengan kesempatan baru, dan tidak perlu merasa minder karena selalu ada hal unik yang bisa kita bawakan dalam suatu diskusi. Ke depannya, ia ingin berkontribusi mengembangkan teknologi inklusif di bidang teknik biomedis yang bisa memberdayakan individu dan masyarakat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More