Sidang Terbuka Program Doktor Ilmu Pertahanan Unhan:Paradigma Baru dalam Pengelolaan Migas di Wilayah Perbatasan
Jum'at, 18 Februari 2022 - 12:16 WIB
JAKARTA - Program Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan ( Unhan ) Bogor kembali menggelar sidang terbuka disertasi dengan menerapkan protokol ketat. Promovendus Sampe L. Purba memaparkan dan mempertahankan disertasinya berjudul “Kebijakan Pengelolaan Migas Dalam Perspektif Pertahanan Negara di Wilayah Perbatasan Laut Andaman, Aceh”.
Menurut Sampe dalam disertasi yang digelar hybrid itu, ada tiga pertanyaan kunci yang merupakan fokus dan tujuan penelitian. Pertama, yaitu terkait dengan posisi geostrategi wilayah perbatasan Aceh di ujung Selat Malaka sebagai gerbang kawasan Asia Pacific menuju wilayah Lautan Hindia.
Kedua pada sidang terbuka yang digelar Kamis, 17 Februari 2022 itu, lanjut Sampe, mengenai potensi sumber daya alam migas di wilayah yang frontier (terpencil) di lepas pantai dikaitkan dengan fasilitas pendukung yang telah tersedia di darat.
“Serta yang terakhir adalah pilihan kebijakan publik untuk menjembatani sudut pandang kepentingan investor yang konkrit dan mikro dan kepentingan pemerintah yang berdimensi lebih luas dan makro dalam perspektif pertahanan negara di wilayah perbatasan,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022)
Baca: Mahasiswa UMM Edukasi Petani Tengger Teknik Stek Benih Kentang
Metode penelitian Sampe yang sehari-hari bertugas di Kementerian ESDM ini menggunakan campuran kuasi kualitatif antara penggunaan parameter-parameter kuantitatif sumber daya di lapangan seperti Volumetrik dengan Montecarlo analysis, Minimum Economic Field Size, Expected Monetary Value, Decision Tree Analysis dan Internal Rate of Return (IRR).
Secara transformatif konkuren penelitian tersebut dipadukan dengan preferensi pilihan kebijakan berdasarkan metode modified Analytic Hierarchy Process (AHP) yang menguji kriteria utama aspek pertahanan keamanan versus non pertahanan keamanan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, terhadap alternatif kebijakan Sumber Daya Manusia, Model Kontrak Migas, Infrastruktur dan Regulasi.
Hal-hal yang menarik dan disimpulkan dari penelitian akademisnya antara lain, bahwa perlu ada paradigma baru dalam kebijakan pengelolaan migas di wilayah perbatasan negara. Sumber Kekayaan Alam di perbatasan, termasuk migas adalah bagian dari sumber daya nasional yang harus dapat sesewaktu difungsikan sebagai komponen pendukung dalam sistem pertahanan nasional.
Menurut Sampe dalam disertasi yang digelar hybrid itu, ada tiga pertanyaan kunci yang merupakan fokus dan tujuan penelitian. Pertama, yaitu terkait dengan posisi geostrategi wilayah perbatasan Aceh di ujung Selat Malaka sebagai gerbang kawasan Asia Pacific menuju wilayah Lautan Hindia.
Kedua pada sidang terbuka yang digelar Kamis, 17 Februari 2022 itu, lanjut Sampe, mengenai potensi sumber daya alam migas di wilayah yang frontier (terpencil) di lepas pantai dikaitkan dengan fasilitas pendukung yang telah tersedia di darat.
“Serta yang terakhir adalah pilihan kebijakan publik untuk menjembatani sudut pandang kepentingan investor yang konkrit dan mikro dan kepentingan pemerintah yang berdimensi lebih luas dan makro dalam perspektif pertahanan negara di wilayah perbatasan,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022)
Baca: Mahasiswa UMM Edukasi Petani Tengger Teknik Stek Benih Kentang
Metode penelitian Sampe yang sehari-hari bertugas di Kementerian ESDM ini menggunakan campuran kuasi kualitatif antara penggunaan parameter-parameter kuantitatif sumber daya di lapangan seperti Volumetrik dengan Montecarlo analysis, Minimum Economic Field Size, Expected Monetary Value, Decision Tree Analysis dan Internal Rate of Return (IRR).
Secara transformatif konkuren penelitian tersebut dipadukan dengan preferensi pilihan kebijakan berdasarkan metode modified Analytic Hierarchy Process (AHP) yang menguji kriteria utama aspek pertahanan keamanan versus non pertahanan keamanan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, terhadap alternatif kebijakan Sumber Daya Manusia, Model Kontrak Migas, Infrastruktur dan Regulasi.
Hal-hal yang menarik dan disimpulkan dari penelitian akademisnya antara lain, bahwa perlu ada paradigma baru dalam kebijakan pengelolaan migas di wilayah perbatasan negara. Sumber Kekayaan Alam di perbatasan, termasuk migas adalah bagian dari sumber daya nasional yang harus dapat sesewaktu difungsikan sebagai komponen pendukung dalam sistem pertahanan nasional.
tulis komentar anda