Guru Besar IPB Bicara Pentingnya Pendampingan dan Pendidikan bagi Nelayan
Jum'at, 18 Maret 2022 - 22:37 WIB
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor ( FPIK IPB ) Prof. Dr. Ir Ari Purbayanto, M.Sc, mengatakan perlunya pendampingan dan edukasi bagi nelayan Indonesia tentang Climate Change beserta dampaknya pada komoditas laut.
Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. Ir Ari Purbayanto dalam FGD, Talkshow, dan Webinar bertajuk “Indonesia Ocean Sustainability Forum 2022 by Aruna” di Jakarta pada 17-18 Maret 2022.
Dosen FPIK IPB University ini melanjutkan, selain pendampingan dan edukasi, pemerintah dan stake holder terkait juga harus merumuskan dan membumikan konsep Blue Economy serta memiliki blue print yang jelas tentang strategi perikanan Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, juga harus merumuskan kebijakan pemerintah yang sifatnya mutlak atau tidak berubah serta memihak pada masyarakat. Harapannya, agar para pelaku usaha dapat beroperasi dengan lebih tenang dan tingkat kepercayaan investor akan semakin tinggi untuk pendanaan pada sektor perikanan di Indonesia.
"Maka dari itu, hasil FGD, Talkshow, dan Webinar ini akan menjadi framework bersama demi mencapai keberlanjutan ekosistem dan perikanan," katanya dalam keterangan pers, Jumat (18/3/2022).
'Indonesia Ocean Sustainability Forum 2022 by Aruna' ini diadakan untuk menyukseskan visi Aruna dalam mensejahterakan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari nelayan, masyarakat pesisir, pelaku bisnis, pemerintah, serta masyarakat umum, seperti konsumen.
Harapannya, Aruna dapat menjadi pionir yang menginspirasi terwujudnya keberlanjutan ekosistem kelautan, sekaligus membantu pemerintah dalam penerapan konsep Blue Economy.
Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. Ir Ari Purbayanto dalam FGD, Talkshow, dan Webinar bertajuk “Indonesia Ocean Sustainability Forum 2022 by Aruna” di Jakarta pada 17-18 Maret 2022.
Dosen FPIK IPB University ini melanjutkan, selain pendampingan dan edukasi, pemerintah dan stake holder terkait juga harus merumuskan dan membumikan konsep Blue Economy serta memiliki blue print yang jelas tentang strategi perikanan Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, juga harus merumuskan kebijakan pemerintah yang sifatnya mutlak atau tidak berubah serta memihak pada masyarakat. Harapannya, agar para pelaku usaha dapat beroperasi dengan lebih tenang dan tingkat kepercayaan investor akan semakin tinggi untuk pendanaan pada sektor perikanan di Indonesia.
"Maka dari itu, hasil FGD, Talkshow, dan Webinar ini akan menjadi framework bersama demi mencapai keberlanjutan ekosistem dan perikanan," katanya dalam keterangan pers, Jumat (18/3/2022).
'Indonesia Ocean Sustainability Forum 2022 by Aruna' ini diadakan untuk menyukseskan visi Aruna dalam mensejahterakan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari nelayan, masyarakat pesisir, pelaku bisnis, pemerintah, serta masyarakat umum, seperti konsumen.
Harapannya, Aruna dapat menjadi pionir yang menginspirasi terwujudnya keberlanjutan ekosistem kelautan, sekaligus membantu pemerintah dalam penerapan konsep Blue Economy.
Lihat Juga :
tulis komentar anda