Institut STIAMI Gelar Wisuda Drive Thru di Cibubur, Ini Harapan Rektor
Rabu, 23 Maret 2022 - 20:34 WIB
Paris mengingatkan bahwa selama masa kepemimpinan Mendikbudristek Nadiem Makariem, pemerintah telah mencanangkan transformasi pendidikan tinggi melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program unggulannya adalah perguruan tinggi dan dosen wajib memberikan fasilitasi kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi dan di luar perguruan tinggi antara 1 hingga 3 semester.
“Ternyata Institut STIAMI mampu menghasilkan 16 mahasiswanya untuk ikut dalam program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat,” jelas Paris.
Diakui Paris untuk bisa lolos dan program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat bukanlah masalah gampang. Karena program yang digagas Menteri Nadiem tersebut hanya menyediakan 8.000 kuota yang diperebutkan oleh 8,7 juta mahasiswa dari seluruh Indonesia.
“Itu artinya dosen-dosen Institut STIAMI hebat-hebat karena bisa membimbing mahasiswanya sehingga bisa tembus program nasional,” jelas Paris.
Paris juga mengapresiasi kinerja Institut STIAMI dalam hal pengelolaan data. Monitoring yang dilakukan terhadap Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Kemendikbudristek, Institut STIAMI menjadi satu dari 10 PTS yang ada di wilayah III yang aktif dan patuh mengisi PDPT ini.
“Jadi berbanggalah kalian para wisudawan yang sudah menuntut ilmu di Institut STIAMI ini,” kata Paris.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Rektorat Institut STIAMI Dedy Kusna menjelaskan, dari 736 wisudawan yang mengikuti proses wisuda drive thru, rinciannya adalah Program Vokasi berjumlah 7 lulusan, Program Sarjana berjumlah 522 lulusan dan Program Pascasarjana berjumlah 207 lulusan.
“Sebelumnya kami sudah pernah menggelar wisuda drive thru dan ini menjadi terobosan dari Institut STIAMI sejak ada pandemi Covid-19,” pungkas Dedy.
“Ternyata Institut STIAMI mampu menghasilkan 16 mahasiswanya untuk ikut dalam program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat,” jelas Paris.
Diakui Paris untuk bisa lolos dan program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat bukanlah masalah gampang. Karena program yang digagas Menteri Nadiem tersebut hanya menyediakan 8.000 kuota yang diperebutkan oleh 8,7 juta mahasiswa dari seluruh Indonesia.
“Itu artinya dosen-dosen Institut STIAMI hebat-hebat karena bisa membimbing mahasiswanya sehingga bisa tembus program nasional,” jelas Paris.
Paris juga mengapresiasi kinerja Institut STIAMI dalam hal pengelolaan data. Monitoring yang dilakukan terhadap Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Kemendikbudristek, Institut STIAMI menjadi satu dari 10 PTS yang ada di wilayah III yang aktif dan patuh mengisi PDPT ini.
“Jadi berbanggalah kalian para wisudawan yang sudah menuntut ilmu di Institut STIAMI ini,” kata Paris.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Rektorat Institut STIAMI Dedy Kusna menjelaskan, dari 736 wisudawan yang mengikuti proses wisuda drive thru, rinciannya adalah Program Vokasi berjumlah 7 lulusan, Program Sarjana berjumlah 522 lulusan dan Program Pascasarjana berjumlah 207 lulusan.
“Sebelumnya kami sudah pernah menggelar wisuda drive thru dan ini menjadi terobosan dari Institut STIAMI sejak ada pandemi Covid-19,” pungkas Dedy.
(mpw)
tulis komentar anda