Kuliah Umum di UIN Jakarta, Ramos-Horta: Islam dan Pendidikan Harus Berperan Wujudkan Perdamaian
Rabu, 20 Juli 2022 - 21:32 WIB
Dalam kesempatan yang sama, Azyumardi Azra mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peran sangat strategis dalam membangun tatanan dunia yang berkeadilan. Sebab, karakter keislaman yang dimiliki Indonesia bisa mengakomodasi semua keragaman.
"UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus di bawah Kementerian Agama juga mestinya bisa berperan aktif dan mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan global," sambung Azra.
Sementara, menurut Arif Abdullah Sagran, untuk mewujudkan perdamaian dan peradaban umat Muslim, pendidikan dan ilmu pengetahuan menjadi kuncinya.
"Di zaman serba modern ini pendidikan amatlah berperan penting. Ilmu pengetahuan saja tidak cukup. Ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang ditambah dengan teknologi, harus dimunculkan berupa inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan," terang tokoh muslim Timor Leste itu.
Sedangkan Amelia Fauziah mengatakan, Islam dengan pendekatan wasathiyah atau jalan tengah tak boleh ketinggalan. Kondisi rukun, damai serta harmonis dapat membantu melaksanakan pembangunan yang baik.
"Islam Indonesia yang bercorak wasathiyah dan toleran adalah karakter Islam Indonesia yang sangat cocok untuk disebarkan ke penjuru dunia. Selain itu, kita punya kekuatan soft diplomacy dalam misi kemanusiaan. Dalam konteks saya (Social Trust Fund) adalah membantu sesama. Misi kemanusiaan adalah cara untuk mewujudkan perdamaian dunia," jelas Amelia.
Dalam sambutannya, Rektor Amany menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan Presiden Ramos-Horta sekaligus menyampaikan kuliah umum di hadapan sivitas akademi UIN Jakarta.
“Beliau merupakan pemimpin yang berjuang untuk masyarakatnya sekaligus salah satu pemimpin negara yang berkomitmen membangun perdamaian tanpa melihat perbedaan, terutama perbedaan agama,” katanya.
Rektor Amany berharap kunjungan Presiden Ramos-Horta ke Indonesia, termasuk mengunjungi UIN Jakarta, meningkatkan hubungan antar kedua negara. Menurutnya, UIN Jakarta sendiri sebagai lembaga pendidikan negeri sekaligus berbasis Islam berkomitmen dalam mendukung hubungan yang dilandaskan pada tujuan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan.
“Islam mengajarkan agar terjalin hubungan yang baik antar sesama, antara Muslim dengan lainnya. Perbaikan kualitas kehidupan sosial yang lebih baik harus ditingkatkan,” tambahnya.
"UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus di bawah Kementerian Agama juga mestinya bisa berperan aktif dan mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan global," sambung Azra.
Sementara, menurut Arif Abdullah Sagran, untuk mewujudkan perdamaian dan peradaban umat Muslim, pendidikan dan ilmu pengetahuan menjadi kuncinya.
"Di zaman serba modern ini pendidikan amatlah berperan penting. Ilmu pengetahuan saja tidak cukup. Ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang ditambah dengan teknologi, harus dimunculkan berupa inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan," terang tokoh muslim Timor Leste itu.
Sedangkan Amelia Fauziah mengatakan, Islam dengan pendekatan wasathiyah atau jalan tengah tak boleh ketinggalan. Kondisi rukun, damai serta harmonis dapat membantu melaksanakan pembangunan yang baik.
"Islam Indonesia yang bercorak wasathiyah dan toleran adalah karakter Islam Indonesia yang sangat cocok untuk disebarkan ke penjuru dunia. Selain itu, kita punya kekuatan soft diplomacy dalam misi kemanusiaan. Dalam konteks saya (Social Trust Fund) adalah membantu sesama. Misi kemanusiaan adalah cara untuk mewujudkan perdamaian dunia," jelas Amelia.
Dalam sambutannya, Rektor Amany menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan Presiden Ramos-Horta sekaligus menyampaikan kuliah umum di hadapan sivitas akademi UIN Jakarta.
“Beliau merupakan pemimpin yang berjuang untuk masyarakatnya sekaligus salah satu pemimpin negara yang berkomitmen membangun perdamaian tanpa melihat perbedaan, terutama perbedaan agama,” katanya.
Rektor Amany berharap kunjungan Presiden Ramos-Horta ke Indonesia, termasuk mengunjungi UIN Jakarta, meningkatkan hubungan antar kedua negara. Menurutnya, UIN Jakarta sendiri sebagai lembaga pendidikan negeri sekaligus berbasis Islam berkomitmen dalam mendukung hubungan yang dilandaskan pada tujuan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan.
“Islam mengajarkan agar terjalin hubungan yang baik antar sesama, antara Muslim dengan lainnya. Perbaikan kualitas kehidupan sosial yang lebih baik harus ditingkatkan,” tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda