UGM Siapkan Asrama untuk Tempat Tinggal Sementara Mahasiswa Baru
Selasa, 09 Agustus 2022 - 15:12 WIB
Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Gagas Dome Pertanian Futuristik untuk IKN
Mia Febrianti (20) sebagai salah satu mahasiswa baru yang sempat tinggal di Asrama Puteri Kinanti mengaku sangat terbantu dengan program pemondokan sementara yang disediakan oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM. Mahasiswi prodi Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini mengaku sebelum acara pelaksanaan PPSMB dimulai, saat itu ia belum mendapatkan kos karena belum menemukan harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi dari orang tuanya.
“Saya memang belum mendapatkan kos dengan harga yang sesuai. Kemarin tanya-tanya teman, harga yang sesuai itu sudah penuh, ditambah walaupun saya orang Jogja, tapi rumah saya dari kampus sekitar 1 jam-an pak,” kata Mia asal Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini.
Alasan lain Mia memilih tinggal di asrama karena lokasinya dekat dengan area kampus sehingga membantu kelancaran aktivitasnya mengikuti PPSMB yang berlangsung selama 6 hari berturut-turut. Untuk menghindari agar tidak datang terlambat dan kelelahan selama perjalanan pulang pergi dari rumah ke kampus, tinggal di asrama menurutnya jadi pilihan terbaik baginya.
“Saya pikir kalau 6 hari pulang pergi terus gampang kelelahan dan sakit. Makanya kemarin sementara ikutan pondokan sementara,” tegasnya.
Setelah selesai kegiatan PPSMB, Mia sementara ini memutuskan pulang ke rumah orang tuanya hingga mendapatkan kos dengan harga yang terjangkau.
Lihat Juga: Prof. Bob Foster Ingatkan Urgensi Kewirausahaan di Inaugurasi Maba dan Dies Natalis IT Del 2024
Mia Febrianti (20) sebagai salah satu mahasiswa baru yang sempat tinggal di Asrama Puteri Kinanti mengaku sangat terbantu dengan program pemondokan sementara yang disediakan oleh Direktorat Kemahasiswaan UGM. Mahasiswi prodi Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini mengaku sebelum acara pelaksanaan PPSMB dimulai, saat itu ia belum mendapatkan kos karena belum menemukan harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi dari orang tuanya.
“Saya memang belum mendapatkan kos dengan harga yang sesuai. Kemarin tanya-tanya teman, harga yang sesuai itu sudah penuh, ditambah walaupun saya orang Jogja, tapi rumah saya dari kampus sekitar 1 jam-an pak,” kata Mia asal Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini.
Alasan lain Mia memilih tinggal di asrama karena lokasinya dekat dengan area kampus sehingga membantu kelancaran aktivitasnya mengikuti PPSMB yang berlangsung selama 6 hari berturut-turut. Untuk menghindari agar tidak datang terlambat dan kelelahan selama perjalanan pulang pergi dari rumah ke kampus, tinggal di asrama menurutnya jadi pilihan terbaik baginya.
“Saya pikir kalau 6 hari pulang pergi terus gampang kelelahan dan sakit. Makanya kemarin sementara ikutan pondokan sementara,” tegasnya.
Setelah selesai kegiatan PPSMB, Mia sementara ini memutuskan pulang ke rumah orang tuanya hingga mendapatkan kos dengan harga yang terjangkau.
Lihat Juga: Prof. Bob Foster Ingatkan Urgensi Kewirausahaan di Inaugurasi Maba dan Dies Natalis IT Del 2024
(nnz)
tulis komentar anda