Unair Punya Strategi Khusus Cegah Suap di PMB Jalur Mandiri

Kamis, 25 Agustus 2022 - 16:34 WIB
Ketiga, peniadaan kunjungan maupun tamu tanpa tujuan spesifik. Rektor menegaskan, menjelang penerimaan mahasiswa baru, pihaknya seringkali mendapat kunjungan yang tidak spesifik tujuannya.

“Kami tidak menerima tamu-tamu yang tidak jelas yang pengin ketemu rektor maupun pimpinan. Kami tidak akan temui. Ini untuk menghindari kurupsi, kolusi, dan nepotisme,” ucapnya.

Baca juga: Unpad Terapkan Perkuliahan Hybrid, Apa Manfaatnya bagi Mahasiswa?

Strategi Pendukung

Selain tiga strategi tersebut, Unair memberlakukan strategi pendukung berupa penggunaan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebagai seleksi resmi dari pemerintah pusat dalam seleksi mandiri. Dikatakan rektor bahwa strategi itu untuk mereduksi oknum-oknum tertentu yang bermaksud melakukan kecurangan.

Untuk menghindari kolusi, Unair membentuk badan khusus bernama Pusat Pengelola Dana Sosial. Pembentukan PUSPAS untuk menghindari pihak-pihak yang ingin memberikan sumbangan atas nama pribadi.

“Bagi orang yang ingin menyumbang, kami tampung dalam mekanisme PUSPAS. Itu juga diaudit. Semua transparan. Intinya, Unair mengembangkan sistem di mana seluruh penerimaan tidak masuk rekening pribadi,” ucapnya.

Pentingnya Integritas

Prof Nasih menegaskan, terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingungan kampus bukan persoalan sistem. Sebagus apapun sistemnya, jika yang mengelola sistem tidak berintegritas, peluang untuk melakukan kecurangan tetap besar. Karena itu, faktor integritas menjadi perhatian utama dalam pengelolaan penerimaan mahasiswa baru di Unair.

“Sebaik apapun sistemnya, kalau manusianya, integritasnya tidak bagus, peluang untuk melakukan kecurangan akan tetap terjadi. Faktor integritas harus menjadi perhatian utama,” ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More