Buka Rakernas LP Ma'arif, Waketum PBNU Sampaikan 3 Tantangan Pendidikan
Minggu, 28 Agustus 2022 - 04:48 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Nizar Ali membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU PBNU .
"Dengan memohon rida dan maunah Allah swt, Kegiatan Rapat Kerja Nasional Ma'arif NU saya nyatakan resmi dibuka dengan membaca surat Al-Fatihah, Al-Fatihah!," katanya di Auditorium Universitas Islam Malang ( Unisma ), Jalan MT Haryono, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (27/8/2022).
Dalam sambutannya, Nizar menyampaikan bahwa dunia pendidikan menghadapi era revolusi industri dan disrupsi yang sangat memengaruhi seluruh bidang pendidikan. Guru dan murid diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Karenanya, ia melihat ada tiga tantangan besar pendidikan di zaman sekarang. Pertama, kurikulum. Nizar menyebut bahwa hal tersebut merupakan pegangan bekal belajar mengajar. Selama ini Indonesia mempunyai tradisi mengganti kurikulum setiap kali berganti kabinet.
Saat ini, pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar. "Kita rasakan diharapkan mampu mengubah kehidupan pendidikan," katanya.
Kurikulum, menurutnya, perlu beradaptasi dengan bertahap dan mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum yang diterapkan perlu membentuk siswa yang antisipatif, kritis, dana analitis dalam memecahkan masalah. Kurikulum juga perlu membentuk siswa inovatif, berkarakter, dan adaptif. "Itu membekali anak menghadapi zaman," ujarnya.
Tantangan kedua, lanjut Nizar, adalah pembelajaran. Materi pelajaran yang mudah diajarkan guru mudah akan mudah diganti teknologi. Jika hanya mengajar nulis di buku tidak ada bedanya dengan internet.
"Dengan memohon rida dan maunah Allah swt, Kegiatan Rapat Kerja Nasional Ma'arif NU saya nyatakan resmi dibuka dengan membaca surat Al-Fatihah, Al-Fatihah!," katanya di Auditorium Universitas Islam Malang ( Unisma ), Jalan MT Haryono, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (27/8/2022).
Dalam sambutannya, Nizar menyampaikan bahwa dunia pendidikan menghadapi era revolusi industri dan disrupsi yang sangat memengaruhi seluruh bidang pendidikan. Guru dan murid diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Karenanya, ia melihat ada tiga tantangan besar pendidikan di zaman sekarang. Pertama, kurikulum. Nizar menyebut bahwa hal tersebut merupakan pegangan bekal belajar mengajar. Selama ini Indonesia mempunyai tradisi mengganti kurikulum setiap kali berganti kabinet.
Saat ini, pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar. "Kita rasakan diharapkan mampu mengubah kehidupan pendidikan," katanya.
Kurikulum, menurutnya, perlu beradaptasi dengan bertahap dan mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum yang diterapkan perlu membentuk siswa yang antisipatif, kritis, dana analitis dalam memecahkan masalah. Kurikulum juga perlu membentuk siswa inovatif, berkarakter, dan adaptif. "Itu membekali anak menghadapi zaman," ujarnya.
Tantangan kedua, lanjut Nizar, adalah pembelajaran. Materi pelajaran yang mudah diajarkan guru mudah akan mudah diganti teknologi. Jika hanya mengajar nulis di buku tidak ada bedanya dengan internet.
tulis komentar anda