Salut, Tim Indonesia Boyong 14 Medali di Olimpiade Ilmu Kebumian

Jum'at, 02 September 2022 - 15:43 WIB
Untuk kategori lomba individual berikutnya yaitu Earch Learning Students’ Idea (ELSI), para peserta diminta membuat video atau reel untuk menjelaskan mengenai berbagai fenomena di ilmu kebumian. Dengan judul video “Angle of Repose”, Sheren Ardeline berhasil memperoleh medali emas. Selain itu, video berjudul “Prediction of The Sun Diameter” juga berhasil menghantarkan Wafi Haidi memperoleh medali perunggu.

Sementara pada kategori kelompok lomba National Team Field Investigation, tim Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berhasil memperoleh satu medali perak. Mereka memperoleh medali ini setelah berhasil mengajukan penelitian yang luar biasa. Tim pertama Indonesia terdiri dari Gevin Kurniawan, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Muhammad Wildan Tamami mengajukan judul penelitian: The Effects of Annular Solar Eclipse on Tidal Heights in Pemangkat Coast, West Kalimantan, Indonesia. Kemudian, tim kedua Indonesia yang terdiri dari Fahreza Nurhidayat, Alvin Dermawan, Yoga Sanjaya, dan Revanda Ghassan Randityo mengajukan judul Provenance of Sediments in the Opak River, Yogyakarta, Indonesia.

Baca juga: Tuai Kritik dan Catatan, Komisi X DPR Minta Pembahasan RUU Sisdiknas Ditunda

Berikutnya, untuk kategori kelompok berikutnya yaitu Earth System Project (ESP), siswa dibagi menjadi kelompok internasional. Setiap kelompok harus berdiskusi untuk menjelaskan dan memberikan solusi dari topik atau kasus tertentu yang diberikan oleh dewan juri. Kemudian, hasil riset tersebut diwujudkan dalam sebuah poster yang kemudian dipamerkan dan dinilai oleh para juri.

Topik-topik tersebut adalah isu-isu yang aktual saat ini, misalnya hubungan antara pemasanan global dengan sistem bumi dan kehidupan manusia (migrasi, kekeringan, pandemi) serta hubungan perubahan iklim dengan berbagai bencana alam. Dalam kategori ini, Revanda Ghassan berhasil meraih medali perak, dan Muhammad Wildan Tamami, Fahreza Nurhidayat dan Wafi Haidi berhasil meraih medali perunggu.

Pada tahun 2022 ini, IESO diikuti sebanyak 304 pelajar dari 40 negara. IESO merupakan ajang kompetisi pelajar pra perguruan tinggi untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan terkait geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi (sains keplanetan).

Kegiatan ini dipayungi oleh International GeoScience Education Organization (IGEO) yang merupakan suatu organisasi internasional dengan anggota para pendidik/organisasi/institusi pendidikan ilmu kebumian di seluruh dunia baik untuk tingkat pra perguruan tinggi maupun perguruan tinggi.
(nnz)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More