Pita Hitam di Wisuda UMM: Bentuk Kemanusiaan dan Keprihatinan Korban Tragedi Kanjuruhan
Selasa, 04 Oktober 2022 - 21:03 WIB
“Indonesia adalah gudangnya material untuk hidrogen. Saya titip ke wisudawan agar bisa berpikir visoner. Apalagi di UMM sudah ada Center of Excellence (CoE) yang bisa menjadi wadah. Maka maksimalkan wadah ini untuk melakukan riset-riset bermanfaat,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Ia mengucapkan turut berbelasungkawa, khususnya untuk Aremania dan keluarga yang telah menjadi korban tragedi di Kanjuruhan.
“Mari kita berdoa semoga mereka yang meninggalkan kita dapat ditempatkan di sisi terbaik-Nya. Begitupun dengan mereka yang luka agar cetat membaik dan sembuh,” harap Muhadjir.
Selain itu, ia mengingatkan kepada wisudawan untuk siap menghadapi Indonesia emas 2045. Jika tidak siap, maka akan ditinggal dan kalah dengan orang lain. Sebaliknya, jika lulusan UMM siap dan berada di barisan terdepan, tentu akan sangat membanggakan untuk diri sendiri, orang tua dan Kampus Putih.
“Sebab selama di kampus ini, wisudawan telah dibentuk untuk menjadi orang profesional agar saudara bisa memberi peran di puncak Indonesia emas,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada wisudawan UMM untuk merubah cara pandang dan berpikir berpikir. Salah satunya terkait kehidupan yang bersih, hijau dan mengurangi efek rumah kaca.
Baginya, dunia berada dalam suasana global warming yang memerlukan tindakan konkret untuk menekan hal itu. “Saya ingin alumni UMM yang diwisuda untuk tidak kenal berhenti dan tetap semangat. Manfaatkan potensi dan otak saudara untuk memberikan solusi atas permasalahan masyarakat,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Ia mengucapkan turut berbelasungkawa, khususnya untuk Aremania dan keluarga yang telah menjadi korban tragedi di Kanjuruhan.
“Mari kita berdoa semoga mereka yang meninggalkan kita dapat ditempatkan di sisi terbaik-Nya. Begitupun dengan mereka yang luka agar cetat membaik dan sembuh,” harap Muhadjir.
Selain itu, ia mengingatkan kepada wisudawan untuk siap menghadapi Indonesia emas 2045. Jika tidak siap, maka akan ditinggal dan kalah dengan orang lain. Sebaliknya, jika lulusan UMM siap dan berada di barisan terdepan, tentu akan sangat membanggakan untuk diri sendiri, orang tua dan Kampus Putih.
“Sebab selama di kampus ini, wisudawan telah dibentuk untuk menjadi orang profesional agar saudara bisa memberi peran di puncak Indonesia emas,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada wisudawan UMM untuk merubah cara pandang dan berpikir berpikir. Salah satunya terkait kehidupan yang bersih, hijau dan mengurangi efek rumah kaca.
Baginya, dunia berada dalam suasana global warming yang memerlukan tindakan konkret untuk menekan hal itu. “Saya ingin alumni UMM yang diwisuda untuk tidak kenal berhenti dan tetap semangat. Manfaatkan potensi dan otak saudara untuk memberikan solusi atas permasalahan masyarakat,” tuturnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda