Kembangkan Avionics, Telkom University Terima Hibah Pesawat dari TNI
Selasa, 18 Oktober 2022 - 19:22 WIB
“Saat ini kondisi pesawat sudah kembali layak, dan saya merasa senang pesawat ini bisa memberikan manfaat untuk sivitas akademika Telkom University untuk pengembangan riset dalam bidang avionik,” Ucap Sardjono
Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya yang turut menghadiri acara serah terima, menyampaikan bahwa hibah ini merupakan stimulus bagi sivitas akademika Tel-U untuk terus mengembangkan riset dan inovasinya dalam bidang avionik.
Sehingga hasilnya nanti dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Tel-U tapi untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Terima kasih kepada Marsekal Pertama TNI Purn. Sardjono atas hibah pesawat ini, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh sivitas akademika dalam pengembangan riset yang bermanfaat untuk bangsa Indonesia,” Ucapnya.
Pesawat PZL-104 Wilga termasuk jenis pesawat bermesin tunggal, berkapasitas empat orang, dan termasuk pesawat Short Take Off Landing, yang tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang.
Pesawat ini juga menjadi salah satu bagian sejarah kedirgantaraan Indonesia, pesawat ini merupakan salah satu tipe pesawat pertama yang diproduksi oleh Indonesia melalui IPTN.
Pesawat PZL-104 asli Polandia yang dimodifikasi dan diproduksi sendiri di Indonesia ini kemudian dikenal dengan nama Gelatik, nama pemberian Presiden Soekarno.
Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya yang turut menghadiri acara serah terima, menyampaikan bahwa hibah ini merupakan stimulus bagi sivitas akademika Tel-U untuk terus mengembangkan riset dan inovasinya dalam bidang avionik.
Sehingga hasilnya nanti dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Tel-U tapi untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Terima kasih kepada Marsekal Pertama TNI Purn. Sardjono atas hibah pesawat ini, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh sivitas akademika dalam pengembangan riset yang bermanfaat untuk bangsa Indonesia,” Ucapnya.
Pesawat PZL-104 Wilga termasuk jenis pesawat bermesin tunggal, berkapasitas empat orang, dan termasuk pesawat Short Take Off Landing, yang tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang.
Pesawat ini juga menjadi salah satu bagian sejarah kedirgantaraan Indonesia, pesawat ini merupakan salah satu tipe pesawat pertama yang diproduksi oleh Indonesia melalui IPTN.
Pesawat PZL-104 asli Polandia yang dimodifikasi dan diproduksi sendiri di Indonesia ini kemudian dikenal dengan nama Gelatik, nama pemberian Presiden Soekarno.
(mpw)
tulis komentar anda