60 Karya Busana SMK dan Kampus Vokasi akan Ramaikan JMFW 2023
Rabu, 19 Oktober 2022 - 13:57 WIB
JAKARTA - Sebanyak 60 busana rancangan peserta didik vokasi akan turut meramaikan gelaran fesyen bertaraf internasional Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. Ajang fesyen yang digelar di ICE BSD Tangerang 20-22 Oktober 2022 ini akan ditampilkan dalam satu parade khusus bertajuk "Mahakarya Vokasi Adi Busana ".
Sebanyak 60 looks yang lolos kurasi terdiri atas rancangan siswa di 6 SMK dan mahasiswa di 4 PTV. 10 satuan pendidikan vokasi terpilih masing-masing akan memperagakan enam busana dalam acara puncak JMFW 2023 pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Satuan pendidikan tersebut tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Politeknik Negeri Media Kreatif, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Kristen Maranatha, Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI Jakarta, SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon Magelang, SMK Negeri 3 Malang, SMK Negeri 7 Malang, SMK Negeri 1 Buduran, dan SMK Negeri 3 Blitar.
Baca juga: Beasiswa Ini akan Membawamu Kuliah ke Kampus Top 3 Jepang
Ikut sertanya pendidikan vokasi di JMFW 2023 merupakan momentum bagi satuan pendidikan vokasi, baik SMK dan perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk membuktikan bahwa busana rancangan civitas vokasi setara dengan rancangan para desainer ternama Tanah Air yang berlaga di JMFW 2023.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati, JMFW 2023 juga selaras dengan keinginan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang ingin memublikasikan karya-karya vokasi kepada masyarakat.
"Kami menyambut baik kesempatan ini, dan langsung bergerak untuk mencari talenta-talenta, baik di SMK maupun perguruan tinggi vokasi yang memiliki kompetensi keahlian dan prodi di bidang tata busana. Dengan waktu yang sangat terbatas, terpilihlah 60 looks atau koleksi yang lolos kurasi JMFW 2023," tutur Kiki Yuliati dalam Bincang Media, melalui siaran pers, Rabu (19/10/2022).
Kiki menjelaskan, JMFW menjadi upaya responsif pendidikan vokasi untuk memperkuat industri fesyen yang saat ini berkembang pesat. Pendidikan vokasi memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang fesyen melalui beragam kompetensi keahlian dan program studi yang tersedia, baik di jenjang SMK, perguruan tinggi vokasi, maupun lembaga kursus dan pelatihan.
Baca juga: Dosen IPB Teliti Mangga Kasturi, Endemik Kalsel yang Hampir Punah
Sebanyak 60 looks yang lolos kurasi terdiri atas rancangan siswa di 6 SMK dan mahasiswa di 4 PTV. 10 satuan pendidikan vokasi terpilih masing-masing akan memperagakan enam busana dalam acara puncak JMFW 2023 pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Satuan pendidikan tersebut tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Politeknik Negeri Media Kreatif, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Kristen Maranatha, Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI Jakarta, SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon Magelang, SMK Negeri 3 Malang, SMK Negeri 7 Malang, SMK Negeri 1 Buduran, dan SMK Negeri 3 Blitar.
Baca juga: Beasiswa Ini akan Membawamu Kuliah ke Kampus Top 3 Jepang
Ikut sertanya pendidikan vokasi di JMFW 2023 merupakan momentum bagi satuan pendidikan vokasi, baik SMK dan perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk membuktikan bahwa busana rancangan civitas vokasi setara dengan rancangan para desainer ternama Tanah Air yang berlaga di JMFW 2023.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati, JMFW 2023 juga selaras dengan keinginan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang ingin memublikasikan karya-karya vokasi kepada masyarakat.
"Kami menyambut baik kesempatan ini, dan langsung bergerak untuk mencari talenta-talenta, baik di SMK maupun perguruan tinggi vokasi yang memiliki kompetensi keahlian dan prodi di bidang tata busana. Dengan waktu yang sangat terbatas, terpilihlah 60 looks atau koleksi yang lolos kurasi JMFW 2023," tutur Kiki Yuliati dalam Bincang Media, melalui siaran pers, Rabu (19/10/2022).
Kiki menjelaskan, JMFW menjadi upaya responsif pendidikan vokasi untuk memperkuat industri fesyen yang saat ini berkembang pesat. Pendidikan vokasi memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang fesyen melalui beragam kompetensi keahlian dan program studi yang tersedia, baik di jenjang SMK, perguruan tinggi vokasi, maupun lembaga kursus dan pelatihan.
Baca juga: Dosen IPB Teliti Mangga Kasturi, Endemik Kalsel yang Hampir Punah
tulis komentar anda