Simak Jurus Mahasiswi Universitas Pertamina Juarai Lomba Karya Tulis Ilmiah

Jum'at, 25 November 2022 - 01:43 WIB
Netti mengatakan, untuk itu perlu melakukan riset tentang fenomena yang sedang hangat terjadi di media massa atau media sosial.

“Melakukan riset tentang fenomena yang sedang terjadi di masyarakat bisa membuat kita lebih up to date dengan tren yang ada. Sehingga karya tulis ilmiah yang kita buat tidak ketinggalan zaman,” jelas Netti.

2. Pelajari struktur penulisan karya tulis ilmiah

Melansir dari situs EduBirdie, karya tulis ilmiah terbagi menjadi dua jenis, yakni esai dan paper. Perbedaan yang paling mencolok antara esai dan paper adalah panjang dan metode penulisan.

Menurut Netti, esai umumnya lebih pendek daripada paper dengan jumlah kata sekitar 500 hingga 1000 kata. “Selain itu, dalam menulis esai kita masih bisa memasukkan opini kita sebagai penulis,” ujar Netti.

Sedangkan paper, menurut Chyntia, memiliki struktur yang lebih kompleks dan lebih panjang daripada esai. Dalam penulisan paper, pembahasan lebih difokuskan kepada penelitian tanpa menyertakan pendapat penulis.

3. Lakukan riset untuk mencari data pendukung

Selain mengamati fenomena yang tengah terjadi di masyarakat, bacalah buku, jurnal, atau paper yang memiliki topik pembahasan serupa di internet.

“Sesuai dengan namanya, yakni karya tulis ilmiah, tentu kita memerlukan teori atau data-data ilmiah untuk menunjang argumen kita. Jika tidak ada dasar yang kuat, maka argumen kita bisa dipertanyakan oleh penilai,” ungkap Ade.

Jika sudah mendapatkan teori dan data-data yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah lakukan parafrasa, atau mengubah struktur kalimat agar tidak terjadi plagiasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More