Pendidikan Vokasi Siapkan SDM untuk Pengembangan Teknologi Kendaraan Listrik
Rabu, 07 Desember 2022 - 06:04 WIB
Pendidikan vokasi baik SMK dan Perguruan Tinggi juga terus mempersiapkan SDM terampil di sektor industri kendaran listrik atau EV dan energi terbarukan lainnya. Untuk menjawab kebutuhan industri saat ini, ada 4 Program Sarjana Terapan (D4) Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan pada 4 politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM.
Selain itu, pendidikan tinggi vokasi juga dapat mengembangkan program studi yang secara penuh spesifik mengenai energi baru terbarukan, yakni Sarjana Terapan (D4) Teknik Energi terbarukan di Politeknik Negeri Jember yang didirikan sejak tahun 2008 dan Program Magister Terapan Program Studi Teknik Energi Terbarukan yang berdiri sejak 2016 di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Pembelajaran seperti ini mengasah keterampilan siswa dan mahasiswa vokasi dan meningkatkan kebekerjaan mereka.
Selain itu, pembelajaran di SMK dibarengi dengan inovasi elektrifikasi transportasi melalui teaching factory. SMK Nasional Malang mengembangkan sepeda motor listrik bernama Cassa Trail dengan sistem project based learning yang melibatkan beberapa konsentrasi keahlian di SMK tersebut. Proses pembuatan sepeda motor listrik ini dimulai dari pembuatan kerangka atau bodi sepeda motor yang dibuat jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO). Sedangkan untuk urusan desain dan mesin yang menjadi penggerak sepeda motor dipercayakan pada teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik pemesinan (TPM).
Pendidikan vokasi hari ini terus diupayakan Kemendikbudristek untuk turut diselaraskan untuk berjalan beriringan dengan entitas bisnis. Terakhir contohnya Direktorat SMK menggandeng Schneider Electric menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC).
Yakni program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia yang selama 3 pekan melatih sekitar 7102 siswa/i serta guru yang berasal dari 103 SMK jurusan kelistrikan pada Oktober 2022 lalu, dan ini telah terlaksana sejak 2019. Selain pelatihan tersebut, kerja sama pengembangan SMK bidang energi terbarukan ini selama 3 tahun terakhir telah menyalurkan bantuan senilai total Rp6,6 Miliar untuk pengembangan bidang kelistrikan di 14 SMK bidang energi terbarukan, yang dananya selain bersumber dari Schneider juga berasal dari bantuan Pemerintah Prancis.
Selain itu, pendidikan tinggi vokasi juga dapat mengembangkan program studi yang secara penuh spesifik mengenai energi baru terbarukan, yakni Sarjana Terapan (D4) Teknik Energi terbarukan di Politeknik Negeri Jember yang didirikan sejak tahun 2008 dan Program Magister Terapan Program Studi Teknik Energi Terbarukan yang berdiri sejak 2016 di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Pembelajaran seperti ini mengasah keterampilan siswa dan mahasiswa vokasi dan meningkatkan kebekerjaan mereka.
Selain itu, pembelajaran di SMK dibarengi dengan inovasi elektrifikasi transportasi melalui teaching factory. SMK Nasional Malang mengembangkan sepeda motor listrik bernama Cassa Trail dengan sistem project based learning yang melibatkan beberapa konsentrasi keahlian di SMK tersebut. Proses pembuatan sepeda motor listrik ini dimulai dari pembuatan kerangka atau bodi sepeda motor yang dibuat jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO). Sedangkan untuk urusan desain dan mesin yang menjadi penggerak sepeda motor dipercayakan pada teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik pemesinan (TPM).
Pendidikan vokasi hari ini terus diupayakan Kemendikbudristek untuk turut diselaraskan untuk berjalan beriringan dengan entitas bisnis. Terakhir contohnya Direktorat SMK menggandeng Schneider Electric menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC).
Yakni program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia yang selama 3 pekan melatih sekitar 7102 siswa/i serta guru yang berasal dari 103 SMK jurusan kelistrikan pada Oktober 2022 lalu, dan ini telah terlaksana sejak 2019. Selain pelatihan tersebut, kerja sama pengembangan SMK bidang energi terbarukan ini selama 3 tahun terakhir telah menyalurkan bantuan senilai total Rp6,6 Miliar untuk pengembangan bidang kelistrikan di 14 SMK bidang energi terbarukan, yang dananya selain bersumber dari Schneider juga berasal dari bantuan Pemerintah Prancis.
(nnz)
tulis komentar anda