Jaring Gagasan dan Pemikiran, Institut Teknologi PLN Gelar SNEKTI 2022
Jum'at, 16 Desember 2022 - 00:39 WIB
Wiluyo Kusdwiharto dalam sambutannya menyampaikan perhatiannya dalam krisis kenaikan temperature di Bumi. Di mana sejak 1900 hingga tahun 2020 telah terjadi kenaikan temperature sampai 1,5 derajat celsius akibat emisi GRK.
Dia mengimbau kepada semua pihak agar lebih perhatian terhadap isu ini demi keberlangsungan kehidupan di masa depan.
Sementara itu, Dedi Budi Hutomo menyampaikan bahwa acara SNEKTI ini merupakan momentum yang penting karena aktivitas transisi ini sedang dilakukan secara global.
“Tentunya hal ini menjadi perhatian dari berbagai kalangan, termasuk para akademisi maupun pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkomitmen untuk mempercepat transisi energi dengan mematok target bauran energi EBT sebesar 23% pada 2025, Serta net zero emission pada 2060 atau bisa lebih cepat. Sehingga kegiatan SNEKTI ini sangat relevan dengan memberikan gagasan dan pemikiran untuk mensukseskan rencana tersebut,”ujar Dedi.
Dadan Kusdiana menyampaikan materi dengan tema Transisi Energi menuju Net Zero Emission 2060. Dia menyampaikan kondisi energi nasional masih dipengaruhi pasar energi nasional. Menurutnya, butuh komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi.
“Pemerintah juga akan bergabung dengan negara lain untuk menurunkan emisi. Dari sisi sumber daya, memang kita menghasilkan batu bara yang besar tetapi pada sisi EBT juga sangat banyak potensi-potensi yang dapat kita kembangkan untuk membantu program ini,” Ujarnya.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membuka ruang yang lebar untuk menghasilkan ide-ide yang konstruktif dalam menopang transisi energi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan," pungkasnya.
Dia mengimbau kepada semua pihak agar lebih perhatian terhadap isu ini demi keberlangsungan kehidupan di masa depan.
Sementara itu, Dedi Budi Hutomo menyampaikan bahwa acara SNEKTI ini merupakan momentum yang penting karena aktivitas transisi ini sedang dilakukan secara global.
“Tentunya hal ini menjadi perhatian dari berbagai kalangan, termasuk para akademisi maupun pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkomitmen untuk mempercepat transisi energi dengan mematok target bauran energi EBT sebesar 23% pada 2025, Serta net zero emission pada 2060 atau bisa lebih cepat. Sehingga kegiatan SNEKTI ini sangat relevan dengan memberikan gagasan dan pemikiran untuk mensukseskan rencana tersebut,”ujar Dedi.
Dadan Kusdiana menyampaikan materi dengan tema Transisi Energi menuju Net Zero Emission 2060. Dia menyampaikan kondisi energi nasional masih dipengaruhi pasar energi nasional. Menurutnya, butuh komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi.
“Pemerintah juga akan bergabung dengan negara lain untuk menurunkan emisi. Dari sisi sumber daya, memang kita menghasilkan batu bara yang besar tetapi pada sisi EBT juga sangat banyak potensi-potensi yang dapat kita kembangkan untuk membantu program ini,” Ujarnya.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membuka ruang yang lebar untuk menghasilkan ide-ide yang konstruktif dalam menopang transisi energi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan," pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda