Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi Sarapanku, Intip Fitur Unggulannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengabaikan makan pagi atau sarapan sering menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang karena kesibukannya, termasuk di kalangan mahasiswa. Hal inilah yang mendorong tim mahasiswa ITS merancang aplikasi Sarapanku, sebuah platform pembiasaan sarapan bagi mahasiswa rantau.
Ketua Tim Reveluv ITS Nur Muhammad Ainul Yaqin mengatakan, ide untuk mendesain aplikasi ini bermula dari pengalaman pribadinya yang kerap kali terkena sakit maag akibat kebiasaan buruk menunda sarapan.
“Kesibukan kuliah dan organisasi yang cukup padat sejak pagi tidak dipungkiri menimbulkan penyakit yang terlambat disadari,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: IPB University Latih Warga Bogor Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar
Oleh karena itu, ia bersama timnya pun merancang aplikasi Sarapanku dengan empat fitur utama. Yakni Weekly Subscription Sarapan, AI Generated Menu Recommend, Sarapanku Strike Point, serta Ajak Teman dan Monitor Orang Tua.
“Fitur-fitur tersebut dirancang memang difokuskan terhadap masalah sarapan dan pembiasaannya bagi mahasiswa,” terang Nur.
Menurut Nur, fitur Weekly Subscription Sarapan mengharuskan pengguna untuk berlangganan katering sarapan selama seminggu dengan sistem pembayaran yang dilakukan di awal.
Bekerja sama dengan mitra katering di sekitar ITS, paket sarapan yang dipilih akan diantarkan setiap harinya ke alamat pengguna mulai pukul 05.00 hingga 08.00 pagi.
Menariknya, Sarapanku juga merancang pengalaman gamifikasi bagi pengguna melalui fitur Sarapanku Strike Point. Dengan fitur ini, setiap harinya poin pengguna dapat terus bertambah apabila mengambil sarapan yang diantar.
Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menaikkan level di aplikasi serta menikmati fasilitas promo. “Apabila dalam satu hari pengguna enggan mengambil sarapan, maka poin akan kembali ke nol,” jelasnya.
Ketua Tim Reveluv ITS Nur Muhammad Ainul Yaqin mengatakan, ide untuk mendesain aplikasi ini bermula dari pengalaman pribadinya yang kerap kali terkena sakit maag akibat kebiasaan buruk menunda sarapan.
“Kesibukan kuliah dan organisasi yang cukup padat sejak pagi tidak dipungkiri menimbulkan penyakit yang terlambat disadari,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: IPB University Latih Warga Bogor Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar
Oleh karena itu, ia bersama timnya pun merancang aplikasi Sarapanku dengan empat fitur utama. Yakni Weekly Subscription Sarapan, AI Generated Menu Recommend, Sarapanku Strike Point, serta Ajak Teman dan Monitor Orang Tua.
“Fitur-fitur tersebut dirancang memang difokuskan terhadap masalah sarapan dan pembiasaannya bagi mahasiswa,” terang Nur.
Menurut Nur, fitur Weekly Subscription Sarapan mengharuskan pengguna untuk berlangganan katering sarapan selama seminggu dengan sistem pembayaran yang dilakukan di awal.
Bekerja sama dengan mitra katering di sekitar ITS, paket sarapan yang dipilih akan diantarkan setiap harinya ke alamat pengguna mulai pukul 05.00 hingga 08.00 pagi.
Menariknya, Sarapanku juga merancang pengalaman gamifikasi bagi pengguna melalui fitur Sarapanku Strike Point. Dengan fitur ini, setiap harinya poin pengguna dapat terus bertambah apabila mengambil sarapan yang diantar.
Poin yang diperoleh dapat digunakan untuk menaikkan level di aplikasi serta menikmati fasilitas promo. “Apabila dalam satu hari pengguna enggan mengambil sarapan, maka poin akan kembali ke nol,” jelasnya.