UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Drop Out karena Tak Mampu Bayar Kuliah
loading...
A
A
A
“Jika di program studi tersebut BKT-nya 9 juta, dan mahasiswa hanya membayar 500 ribu, berarti subsidinya sebesar 8,5 juta,” imbuhnya.
Subsidi biaya kuliah bagi mahasiswa UGM ini, terangnya, tidak semuanya dibiayai oleh pemerintah. Untuk itu, selama ini UGM menghimpun dukungan pembiayaan dari berbagai pihak, termasuk para orang tua mahasiswa, untuk menutup kebutuhan biaya yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca juga: Aktif Berkontribusi untuk Masyarakat, Aqiilah Jadi Wisudawan Terbaik Sarjana Unpad
“Untuk menyiapkan SDM berkompetensi baik bukan hal mudah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita harus punya sumber daya pendukung dari sisi keuangan dan fasilitas yang memadai untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan,” imbuhnya.
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, menerangkan bahwa solidaritas dari para orang tua mahasiswa selama ini banyak memberikan kontribusi bagi pengembagan Sekolah Vokasi.
“Ketika kemarin ada sumbangan sukarela, Sekolah Vokasi peringkat kedua penerima sumbangan dari seluruh fakultas. Berarti solidaritas orang tua untuk pengembangan UGM saya yakin ada,” ucapnya.
Selain memberikan subsidi dalam biaya perkuliahan yang harus dibayarkan oleh mahasiswa, UGM masih mengalokasikan berbagai dukungan pembiayaan bagi mahasiswa berupa beasiswa.
“Pada tahun 2022 kita mengelola beasiswa dari 165 mitra dengan total Rp304 Miliar. Per Januari ini kita juga sudah mengucurkan beasiswa untuk satu semester ke depan sebesar Rp87 Miliar,” tutur Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna.
Selain itu, mahasiswa UGM juga dimungkinkan untuk mengajukan pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, perubahan kelompok UKT, atau pembayaran UKT secara mengangsur ketika mengalami kesulitan untuk membayar biaya kuliah. “Per tahun kita memberi bantuan keringanan UKT rata-rata sebesar Rp20 Miliar,” imbuh Direktur Keuangan UGM, Syaiful Ali.
Subsidi biaya kuliah bagi mahasiswa UGM ini, terangnya, tidak semuanya dibiayai oleh pemerintah. Untuk itu, selama ini UGM menghimpun dukungan pembiayaan dari berbagai pihak, termasuk para orang tua mahasiswa, untuk menutup kebutuhan biaya yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca juga: Aktif Berkontribusi untuk Masyarakat, Aqiilah Jadi Wisudawan Terbaik Sarjana Unpad
“Untuk menyiapkan SDM berkompetensi baik bukan hal mudah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita harus punya sumber daya pendukung dari sisi keuangan dan fasilitas yang memadai untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan,” imbuhnya.
Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, menerangkan bahwa solidaritas dari para orang tua mahasiswa selama ini banyak memberikan kontribusi bagi pengembagan Sekolah Vokasi.
“Ketika kemarin ada sumbangan sukarela, Sekolah Vokasi peringkat kedua penerima sumbangan dari seluruh fakultas. Berarti solidaritas orang tua untuk pengembangan UGM saya yakin ada,” ucapnya.
Selain memberikan subsidi dalam biaya perkuliahan yang harus dibayarkan oleh mahasiswa, UGM masih mengalokasikan berbagai dukungan pembiayaan bagi mahasiswa berupa beasiswa.
“Pada tahun 2022 kita mengelola beasiswa dari 165 mitra dengan total Rp304 Miliar. Per Januari ini kita juga sudah mengucurkan beasiswa untuk satu semester ke depan sebesar Rp87 Miliar,” tutur Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna.
Selain itu, mahasiswa UGM juga dimungkinkan untuk mengajukan pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, perubahan kelompok UKT, atau pembayaran UKT secara mengangsur ketika mengalami kesulitan untuk membayar biaya kuliah. “Per tahun kita memberi bantuan keringanan UKT rata-rata sebesar Rp20 Miliar,” imbuh Direktur Keuangan UGM, Syaiful Ali.
(nnz)