Ratusan Guru dan Dosen Ikuti Seminar KGSB Soal Pengajaran Inklusi bagi Siswa ABK
loading...
A
A
A
Akomodasi bagi ABK agar bisa menikmati kesempatan yang setara walaupun dengan cara yang berbeda, misalnya harus ada penjelasan dalam bahasa isyarat agar Tuli dapat memahami materi yang disampaikan di sekolah.
“Sekolah dapat menjadi partner keluarga dalam pengasuhan ABK, mengadvokasi haknya dan menjadikan ABK serta keluarganya untuk berdaya. Perlunya kolaborasi dari semua pihak untuk bersama-sama dapat memberikan layanan pendidikan yang sama bagi ABK," kata Unita Werdi.
"Kiranya guru dapat menjadi pelopor untuk menginisiasi pembentukan Unit Layanan Disabilitas di masing-masing sekolah,” tambah Unita saat menyampaikan paparan di webinar Konseling Bagi Keluarga dan ABK.
Aulianti, guru dari SMAN 76 Jakarta yang menjadi salah satu peserta Webinar KGSB Konseling Bagi Keluarga dan Anak Berkebutuhan Khusus menyampaikan
“Saya bersyukur dapat mengikuti kegiatan yang bermanfaat sekali dalam memahami anak-anak spesial. Mengingat semua sekolah wajib memberikan hak layanan pendidikan yang sama bagi ABK, sedangkan kami sebagai tenaga pengajar masih belum memahami secara tepat penanganan ABK," terangnya.
"Sebagai Guru BK untuk ABK, saya akan membuat dan mempraktekan program Layanan Khusus bergandengan tangan dengan orangtua untuk mencapai kesuksesan menemukan potensi diri anak-anak,“ pungkas Aulianti.
“Sekolah dapat menjadi partner keluarga dalam pengasuhan ABK, mengadvokasi haknya dan menjadikan ABK serta keluarganya untuk berdaya. Perlunya kolaborasi dari semua pihak untuk bersama-sama dapat memberikan layanan pendidikan yang sama bagi ABK," kata Unita Werdi.
"Kiranya guru dapat menjadi pelopor untuk menginisiasi pembentukan Unit Layanan Disabilitas di masing-masing sekolah,” tambah Unita saat menyampaikan paparan di webinar Konseling Bagi Keluarga dan ABK.
Aulianti, guru dari SMAN 76 Jakarta yang menjadi salah satu peserta Webinar KGSB Konseling Bagi Keluarga dan Anak Berkebutuhan Khusus menyampaikan
“Saya bersyukur dapat mengikuti kegiatan yang bermanfaat sekali dalam memahami anak-anak spesial. Mengingat semua sekolah wajib memberikan hak layanan pendidikan yang sama bagi ABK, sedangkan kami sebagai tenaga pengajar masih belum memahami secara tepat penanganan ABK," terangnya.
"Sebagai Guru BK untuk ABK, saya akan membuat dan mempraktekan program Layanan Khusus bergandengan tangan dengan orangtua untuk mencapai kesuksesan menemukan potensi diri anak-anak,“ pungkas Aulianti.
(mpw)