Dorong Inovasi Energi Baru Terbarukan, Pertamina Buka Kompetisi Program PFsains 2023
loading...
A
A
A
Proposal terbaik PFsains akan mendapatkan total pendanaan proyek hingga miliaran rupiah. Tidak hanya pendanaan, pemenang PFsains akan mendapatkan coaching dan mentoring dari Research and Technology Innovation Pertamina, Pertamina New Ventures, PERTIWI, dan lembaga terkait EBT lainnya.
“Bersama Pertamina Foundation, Pertamina New Ventures akan memberikan ruang untuk para inovator yang punya ide, kreasi, dan inovasi guna menjamin sustainability energy di Indonesia. Jadi, daftarkan inovasi kalian yang mendukung transisi energi dan dekarbonisasi ke PFsains. Dari New Ventures akan menyambut yang terbaik untuk dikomersialisasikan,” ungkap Vice President Pertamina New Ventures Indira Pratyaksa.
Manfaat lainnya adalah matchmaking fund, di mana mempertemukan pemenang dengan pendonor lain dan potensi replikasi inovasi energi dari Pertamina Grup.
Branding dan publikasi melalui website, media massa, dan media sosial juga akan diperoleh pemenang PFsains.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan, kriteria-kriteria yang dicari dalam program PFsains 2023.
”PFsains menjadi bentuk dukungan terhadap komitmen Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. Pada program ini, kami mencari riset dan proyek inovasi energi yang mampu menyelesaikan permasalahan energi masyarakat sekitar, bersifat berkelanjutan dan membawa kemandirian serta mengedepankan HSSE (Health, Safety, Security and Environment)," terang Agus.
"PFsains menggandeng Pertamina Grup untuk nantinya inovasi mereka tidak hanya dikembangkan tapi juga dikomersialisasikan,” tambahnya.
Selama tiga tahun berjalan, program PFsains telah menghadirkan 20 proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan variasi inovasi, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik arus laut (PLTAL), serta hybrid.
Total proyek inovasi PFsains telah menghasilkan energi dari PLTS sebesar 31.200 watt-peak, hybrid 3.200 watt-peak, dan menerangi lebih dari 700 kepala keluarga.
Contoh kisah perjalanan PFsains terlihat di Sumenep, Madura. Binaan PFsains mengembangkan hybrid sistem PLTB dan PLTS terpusat untuk meningkatkan akses listrik yang sebelumnya hanya terpenuhi untuk 2 jam/minggu.
“Bersama Pertamina Foundation, Pertamina New Ventures akan memberikan ruang untuk para inovator yang punya ide, kreasi, dan inovasi guna menjamin sustainability energy di Indonesia. Jadi, daftarkan inovasi kalian yang mendukung transisi energi dan dekarbonisasi ke PFsains. Dari New Ventures akan menyambut yang terbaik untuk dikomersialisasikan,” ungkap Vice President Pertamina New Ventures Indira Pratyaksa.
Manfaat lainnya adalah matchmaking fund, di mana mempertemukan pemenang dengan pendonor lain dan potensi replikasi inovasi energi dari Pertamina Grup.
Branding dan publikasi melalui website, media massa, dan media sosial juga akan diperoleh pemenang PFsains.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan, kriteria-kriteria yang dicari dalam program PFsains 2023.
”PFsains menjadi bentuk dukungan terhadap komitmen Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. Pada program ini, kami mencari riset dan proyek inovasi energi yang mampu menyelesaikan permasalahan energi masyarakat sekitar, bersifat berkelanjutan dan membawa kemandirian serta mengedepankan HSSE (Health, Safety, Security and Environment)," terang Agus.
"PFsains menggandeng Pertamina Grup untuk nantinya inovasi mereka tidak hanya dikembangkan tapi juga dikomersialisasikan,” tambahnya.
Selama tiga tahun berjalan, program PFsains telah menghadirkan 20 proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan variasi inovasi, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik arus laut (PLTAL), serta hybrid.
Total proyek inovasi PFsains telah menghasilkan energi dari PLTS sebesar 31.200 watt-peak, hybrid 3.200 watt-peak, dan menerangi lebih dari 700 kepala keluarga.
Contoh kisah perjalanan PFsains terlihat di Sumenep, Madura. Binaan PFsains mengembangkan hybrid sistem PLTB dan PLTS terpusat untuk meningkatkan akses listrik yang sebelumnya hanya terpenuhi untuk 2 jam/minggu.