Perkuat Ekosistem Lagu Anak Indonesia, Kemendikbudristek Gelar KILA ke-4
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan serta Direktorat Perfilman, Musik , dan Media kembali mempersembahkan Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) yang ke-4. Program ini menjadi penguatan dan pengembangan ekosistem lagu anak di Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, Dalam semangat Merdeka Belajar, musik bisa menjadi salah satu sarana belajar-mengajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
“Pada momentum Hari Musik Nasional ini, saya mengajak para pendidik dan orang tua agar tidak ragu mengenalkan karya positif yang dihasilkan oleh insan musik Tanah Air sebagai inspirasi pembelajaran, demi lahirnya peserta didik dengan profil Pelajar Pancasila,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (9/3/2023).
Sementara Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan, Bila keterlibatan masyarakat dalam memastikan terjadinya ekosistem lagu anak Indonesia akan menentukan perkembangan anak.
“Dan bila kepedulian masyarakat tidak hanya sampai batas kepedulian, maka akan terjadi gerakan kepedulian akan kualitas pemimpin Indonesia masa depan,” ungkap Hilmar.
Baca juga: Hari Musik Nasional 2023, Nadiem Imbau Penguatan Ekosistem Musik Indonesia
Dia menjelaskan. Kemendikbudristek selalu mendukung dan memfasilitasi kebebasan berekspresi dalam memperkuat tatanan dan ekosistem musik. Hal ini sejalan dengan program KILA yang selalu menghasilkan karya-karya lagu anak dari para pemenang lomba cipta lagu yang membawa misi pendidikan dalam rangka menguatkan dan mengembangkan ekosistem lagu anak Indonesia.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tema KILA 2022 yang lalu. Saat itu, para pencipta lagu ditantang untuk menghasilkan karya lagu anak yang membawa pesan anti perundungan dan intoleransi.
Sampai dengan kali ke-4 di 2023 ini, KILA berhasil membuat dan memperluas jaringan serta data base besar para pencipta dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dari jumlah pencipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, juga menambah jumlah koleksi lagu anak yang berhasil dihasilkan dari setiap kegiatan KILA yang diselenggarakan.
Diharapkan dengan konsistensi penyelenggaraan KILA maka koleksi lagu anak Indonesia akan semakin banyak dan bervariasi baik tema dan jenis musiknya.
Baca juga: Hari Musik Nasional, Mari Mengenal 4 Tokoh Pentingnya di Tanah Air
Selain itu, setiap penyelenggaraan KILA juga selalu menghasilkan sejumlah penyanyi anak dengan rentang usia 5-7 tahun dan 8-13 tahun yang berkualitas, yang semakin besar jumlah komunitasnya. Komunitas ini perlu dijaga kualitas dan diasah kemampuannya.
Sehingga KILA akan mempunyai duta-duta yang berkualitas dan bisa menjadi contoh yang menginspirasi anak-anak Indonesia.
Penyelengaraan KILA 2023 mempunyai beberapa kekhususan, antara lain konsentrasi pada sosialisasi lagu-lagu hasil Lomba Cipta Lagu Anak yang lalu. 15 lagu akan diaransemen ulang dan dirangkai dalam sebuah pertunjukan musik anak-anak yang akan dipentaskan sebagai salah satu bentuk sosialisasi penyelengaraan KILA.
Dengan demikian, maka setiap lagu pemenang lomba cipta lagu program KILA sebelumnya, mempunyai kesempatan untuk dinyanyikan dan disosialisasikan dengan lebih baik. Selain itu beberapa lagu juga akan disiapkan dalam bentuk Video Musik yang nantinya bisa diakses dengan mudah melalui media sosial.
Sebagaimana dengan KILA tahun 2022 lalu, tahun ini KILA mengadakan sosialisasi dan aktivasi di empat kota besar Indonesia, dalam bentuk roadshow pentas musik lagu anak-anak, sekaligus pendekatan ke beberapa lembaga pendidikan dan organisasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan KILA. Dalam KILA tahun ini kota Makasar masuk menjadi kota target sosialisasi, dengan pertimbangan mempermudah akses untuk teman-teman dari daerah Indonesia Timur, dan Medan untuk akses teman-teman dari daerah Sumatera Utara dan sekitarnya
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, Dalam semangat Merdeka Belajar, musik bisa menjadi salah satu sarana belajar-mengajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
“Pada momentum Hari Musik Nasional ini, saya mengajak para pendidik dan orang tua agar tidak ragu mengenalkan karya positif yang dihasilkan oleh insan musik Tanah Air sebagai inspirasi pembelajaran, demi lahirnya peserta didik dengan profil Pelajar Pancasila,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (9/3/2023).
Sementara Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan, Bila keterlibatan masyarakat dalam memastikan terjadinya ekosistem lagu anak Indonesia akan menentukan perkembangan anak.
“Dan bila kepedulian masyarakat tidak hanya sampai batas kepedulian, maka akan terjadi gerakan kepedulian akan kualitas pemimpin Indonesia masa depan,” ungkap Hilmar.
Baca juga: Hari Musik Nasional 2023, Nadiem Imbau Penguatan Ekosistem Musik Indonesia
Dia menjelaskan. Kemendikbudristek selalu mendukung dan memfasilitasi kebebasan berekspresi dalam memperkuat tatanan dan ekosistem musik. Hal ini sejalan dengan program KILA yang selalu menghasilkan karya-karya lagu anak dari para pemenang lomba cipta lagu yang membawa misi pendidikan dalam rangka menguatkan dan mengembangkan ekosistem lagu anak Indonesia.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tema KILA 2022 yang lalu. Saat itu, para pencipta lagu ditantang untuk menghasilkan karya lagu anak yang membawa pesan anti perundungan dan intoleransi.
Sampai dengan kali ke-4 di 2023 ini, KILA berhasil membuat dan memperluas jaringan serta data base besar para pencipta dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dari jumlah pencipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, juga menambah jumlah koleksi lagu anak yang berhasil dihasilkan dari setiap kegiatan KILA yang diselenggarakan.
Diharapkan dengan konsistensi penyelenggaraan KILA maka koleksi lagu anak Indonesia akan semakin banyak dan bervariasi baik tema dan jenis musiknya.
Baca juga: Hari Musik Nasional, Mari Mengenal 4 Tokoh Pentingnya di Tanah Air
Selain itu, setiap penyelenggaraan KILA juga selalu menghasilkan sejumlah penyanyi anak dengan rentang usia 5-7 tahun dan 8-13 tahun yang berkualitas, yang semakin besar jumlah komunitasnya. Komunitas ini perlu dijaga kualitas dan diasah kemampuannya.
Sehingga KILA akan mempunyai duta-duta yang berkualitas dan bisa menjadi contoh yang menginspirasi anak-anak Indonesia.
Penyelengaraan KILA 2023 mempunyai beberapa kekhususan, antara lain konsentrasi pada sosialisasi lagu-lagu hasil Lomba Cipta Lagu Anak yang lalu. 15 lagu akan diaransemen ulang dan dirangkai dalam sebuah pertunjukan musik anak-anak yang akan dipentaskan sebagai salah satu bentuk sosialisasi penyelengaraan KILA.
Dengan demikian, maka setiap lagu pemenang lomba cipta lagu program KILA sebelumnya, mempunyai kesempatan untuk dinyanyikan dan disosialisasikan dengan lebih baik. Selain itu beberapa lagu juga akan disiapkan dalam bentuk Video Musik yang nantinya bisa diakses dengan mudah melalui media sosial.
Sebagaimana dengan KILA tahun 2022 lalu, tahun ini KILA mengadakan sosialisasi dan aktivasi di empat kota besar Indonesia, dalam bentuk roadshow pentas musik lagu anak-anak, sekaligus pendekatan ke beberapa lembaga pendidikan dan organisasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan KILA. Dalam KILA tahun ini kota Makasar masuk menjadi kota target sosialisasi, dengan pertimbangan mempermudah akses untuk teman-teman dari daerah Indonesia Timur, dan Medan untuk akses teman-teman dari daerah Sumatera Utara dan sekitarnya
(nnz)