Hebat, 2 Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi Harvard World MUN 2023
loading...
A
A
A
Keikutsertaan Adella dan Rifki dalam Harvard World MUN 2023 merupakan hasil dari proses panjang keduanya sebagai Beswan Djarum angkatan 37.
Tidak cukup beradu ilmu dan kemampuan menyampaikan argumentasi dalam bahasa Inggris, keduanya pun bersaing secara mental terkait kemampuan sosialisasi dan negosiasi dengan para delegasi asing yang mereka rasa lebih unggul.
Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi Pemerintah Turki dalam membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan.
Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya dalam menghadapi isu tersebut.
Pada kesempatan ini, teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, dan kemampuan mengemukakan pendapat mereka pun diuji.
Rifki, mahasiswa prodi Ilmu Hubungan Internasional ini mengemukakan, sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda baginya.
Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan menjalin relasi, katanya, ia pun jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset.
Baca juga: Ini Link Daftar Ulang bagi 2.093 Camaba yang Diterima ITB Lewat SNBP 2023
“Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan dan mengakomodasi masukan dari kami,” terang Rifki.
Sebagai informasi, sejak 1984, Djarum Beasiswa Plus tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi di berbagai perguruan tinggi Indonesia.
Tidak cukup beradu ilmu dan kemampuan menyampaikan argumentasi dalam bahasa Inggris, keduanya pun bersaing secara mental terkait kemampuan sosialisasi dan negosiasi dengan para delegasi asing yang mereka rasa lebih unggul.
Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi Pemerintah Turki dalam membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan.
Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya dalam menghadapi isu tersebut.
Pada kesempatan ini, teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, dan kemampuan mengemukakan pendapat mereka pun diuji.
Rifki, mahasiswa prodi Ilmu Hubungan Internasional ini mengemukakan, sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda baginya.
Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan menjalin relasi, katanya, ia pun jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset.
Baca juga: Ini Link Daftar Ulang bagi 2.093 Camaba yang Diterima ITB Lewat SNBP 2023
“Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan dan mengakomodasi masukan dari kami,” terang Rifki.
Sebagai informasi, sejak 1984, Djarum Beasiswa Plus tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi di berbagai perguruan tinggi Indonesia.