Rancang Struktur Bangunan Beeophile, Mahasiswa FTUI Juara di Ajang Internasional
loading...
A
A
A
“Kebanyakan masyarakat kota tinggal dalam area hunian yang padat dengan ruang hijau yang sangat terbatas dan tingkat polusi udara dan suara yang tinggi. Hal ini berakibat pada tingginya tingkat stress dan rasa terisolasi para penghuninya," ujar Prof. Evawani Ellisa.
"Tim kami tertarik untuk mencoba mengusulkan ide intervensi di wilayah kota-kota besar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, yang banyak didominasi bangunan tipe ruko. Beeophile merupakan konsep yang sederhana yang bukan hanya mengatasi tampilan kumpulan ruko-ruko yang membosankan namun juga membuatnya menjadi lebih hidup sehingga penghuni dan alam dapat saling terkoneksi dan membawa dampak positif pada kesehatan mental mereka,” tambahnya.
“Rancangan kami merupakan jawaban atas padatnya pembangunan ruko-ruko berstruktur beton di perkotaan dengan memanfaatkan unsur modul-modul biofilia untuk mengadakan menghadirkan ruang hijau pada bangunan. Ruang hijau ini dibangun pada ruang-ruang kosong yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh para penghuni, seperti pada façade (ruang vertikal) bangunan ruko dan area rooftop (ruang horizontal),” kata Alfira.
Tim FTUI menggunakan konsep Biofilik yang digunakan untuk meningkatkan konektivitas manusia dengan alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada rancangan Beeophile, modul biofilia merupakan entitas tambahan di sisi bidang vertikal bangunan yang terhubung dengan unit hunian utama untuk menambah jumlah ruang hijau.
Akan tetapi, karena module saja tidak cukup. Maka desain Beeophile juga memanfaatkan negative space atau ruang-ruang yang tidak terpakai dengan ukuran besar seperti rooftop, atau ruang-ruang terbengkalai di area parkir. Diharapkan dengan bertambahnya ruang-ruang hijau di antara barisan ruko yang mendominasi perkotaan maka tingkat stress para penghuninya bisa diredam.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengapresiasi prestasi tersebut dan mengatakan, Konsep yang dibawa oleh mahasiswa Departemen Arsitektur FTUI dengan menggunakan konsep biofilia adalah upaya solutif untuk meningkatkan koneksi visual serta nonvisual antara manusia dan alam.
"Interaksi manusia dan alam yang baik akan berdampak pada kesehatan mental. Selamat atas raihan prestasinya. Semoga konsep yang digagas dapat diimplementasikan dan membawa dampak yang unggul bagi masyarakat." pungkasnya.
"Tim kami tertarik untuk mencoba mengusulkan ide intervensi di wilayah kota-kota besar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, yang banyak didominasi bangunan tipe ruko. Beeophile merupakan konsep yang sederhana yang bukan hanya mengatasi tampilan kumpulan ruko-ruko yang membosankan namun juga membuatnya menjadi lebih hidup sehingga penghuni dan alam dapat saling terkoneksi dan membawa dampak positif pada kesehatan mental mereka,” tambahnya.
“Rancangan kami merupakan jawaban atas padatnya pembangunan ruko-ruko berstruktur beton di perkotaan dengan memanfaatkan unsur modul-modul biofilia untuk mengadakan menghadirkan ruang hijau pada bangunan. Ruang hijau ini dibangun pada ruang-ruang kosong yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh para penghuni, seperti pada façade (ruang vertikal) bangunan ruko dan area rooftop (ruang horizontal),” kata Alfira.
Tim FTUI menggunakan konsep Biofilik yang digunakan untuk meningkatkan konektivitas manusia dengan alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada rancangan Beeophile, modul biofilia merupakan entitas tambahan di sisi bidang vertikal bangunan yang terhubung dengan unit hunian utama untuk menambah jumlah ruang hijau.
Akan tetapi, karena module saja tidak cukup. Maka desain Beeophile juga memanfaatkan negative space atau ruang-ruang yang tidak terpakai dengan ukuran besar seperti rooftop, atau ruang-ruang terbengkalai di area parkir. Diharapkan dengan bertambahnya ruang-ruang hijau di antara barisan ruko yang mendominasi perkotaan maka tingkat stress para penghuninya bisa diredam.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengapresiasi prestasi tersebut dan mengatakan, Konsep yang dibawa oleh mahasiswa Departemen Arsitektur FTUI dengan menggunakan konsep biofilia adalah upaya solutif untuk meningkatkan koneksi visual serta nonvisual antara manusia dan alam.
"Interaksi manusia dan alam yang baik akan berdampak pada kesehatan mental. Selamat atas raihan prestasinya. Semoga konsep yang digagas dapat diimplementasikan dan membawa dampak yang unggul bagi masyarakat." pungkasnya.
(mpw)