Unpad Tahun Ini Gelar Salat Idulfitri di 2 Lokasi Kampus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Padjadjaran ( Unpad ) menggelar Salat Idulfitri 1444 Hijriah di dua lokasi kampus, yaitu Kampus Iwa Koesoemasoemantri dan Kampus Jatinangor, Sabtu (22/4/2023).
Di Bandung Salat Idulfitri digelar di Lapangan Parkir Utara Kampus Iwa Koesoemasoemantri sementara di Jatinangor Salat Id dilangsungkan di Masjid Raya Unpad.
Bertindak sebagai imam dan khatib pada Salat Id di Masjid Raya Unpad adalah Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Dr. Ade Kosasih, M.Ag.
Baca juga: Cerita Dosen UNS Berpuasa di Jepang, Bunga Sakura Bermekaran Sambut Ramadan
Sementara imam dan khatib pada Salat Id di Kampus Bandung adalah Ketua Umum Pengelola Masjid Kampus Unpad Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom. Ade Kosasih menyampaikan ceramah berjudul “Mewujudkan Hakikat Takwa”.
Dalam ceramahnya, Ade menyampaikan, ibadah Ramadan memberikan nilai pembinaan yang sangat dalam, yakni mengokohkan dan memantapkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah swt. Hal ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Agar pencapaian peningkatan takwa bisa diraih, seorang Muslim perlu memahami empat hakikat takwa. Empat hakikat takwa tersebut, yaitu: sikap takut kepada Allah, beramal berdasarkan wahyu, mempersiapkan diri untuk akhirat, dan rida walaupun sedikit.
“Empat hakikat takwa harus ada pada diri kita masing-masing dan ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan ibadah Ramadan kita,” kata Ade, dikutip dari laman Unpad, Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Cerita Peraih Beasiswa Chevening Berpuasa di Inggris, Tarawih Dimulai Jam Setengah 10 Malam
Sementara Hadiyanto menyampaikan ceramah berjudul “Takwa Simbol Manusia Unggul”. Dalam ceramahnya Hadi menyampaikan, Al-Quran menjadikan konsep takwa sebagai simbol kemuliaan, keunggulan, dan keutamaan manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah untuk saling berinteraksi di antara manusia.
Hal tersebut ditegaskan Allah dalam QS Al-Hujurat ayat 13. Berdasarkan ayat tersebut, kata Hadiyanto, ada pesan penting yang bisa ditangkap bahwa takwa menjadi simbol penting untuk dijadikan parameter seorang Muslim dalam menjalankan interaksi sosial antar sesam manusia.
“Interaksi sosial adalah suatu keniscayaan, karena Allah swt menciptakan manusia secara fitrahnya untuk saling berhubungan satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.
Di Bandung Salat Idulfitri digelar di Lapangan Parkir Utara Kampus Iwa Koesoemasoemantri sementara di Jatinangor Salat Id dilangsungkan di Masjid Raya Unpad.
Bertindak sebagai imam dan khatib pada Salat Id di Masjid Raya Unpad adalah Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Dr. Ade Kosasih, M.Ag.
Baca juga: Cerita Dosen UNS Berpuasa di Jepang, Bunga Sakura Bermekaran Sambut Ramadan
Sementara imam dan khatib pada Salat Id di Kampus Bandung adalah Ketua Umum Pengelola Masjid Kampus Unpad Dr. Hadiyanto A. Rachim, M.I.Kom. Ade Kosasih menyampaikan ceramah berjudul “Mewujudkan Hakikat Takwa”.
Dalam ceramahnya, Ade menyampaikan, ibadah Ramadan memberikan nilai pembinaan yang sangat dalam, yakni mengokohkan dan memantapkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah swt. Hal ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Agar pencapaian peningkatan takwa bisa diraih, seorang Muslim perlu memahami empat hakikat takwa. Empat hakikat takwa tersebut, yaitu: sikap takut kepada Allah, beramal berdasarkan wahyu, mempersiapkan diri untuk akhirat, dan rida walaupun sedikit.
“Empat hakikat takwa harus ada pada diri kita masing-masing dan ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan ibadah Ramadan kita,” kata Ade, dikutip dari laman Unpad, Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Cerita Peraih Beasiswa Chevening Berpuasa di Inggris, Tarawih Dimulai Jam Setengah 10 Malam
Sementara Hadiyanto menyampaikan ceramah berjudul “Takwa Simbol Manusia Unggul”. Dalam ceramahnya Hadi menyampaikan, Al-Quran menjadikan konsep takwa sebagai simbol kemuliaan, keunggulan, dan keutamaan manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah untuk saling berinteraksi di antara manusia.
Hal tersebut ditegaskan Allah dalam QS Al-Hujurat ayat 13. Berdasarkan ayat tersebut, kata Hadiyanto, ada pesan penting yang bisa ditangkap bahwa takwa menjadi simbol penting untuk dijadikan parameter seorang Muslim dalam menjalankan interaksi sosial antar sesam manusia.
“Interaksi sosial adalah suatu keniscayaan, karena Allah swt menciptakan manusia secara fitrahnya untuk saling berhubungan satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.
(nnz)